BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Walikota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, MM mengatakan, Kota Pariaman memang tidak memiliki pemerintahan bernagari, tapi Kota Pariaman adalah pelopor kehidupan bernagari di Provinsi Sumatera Barat. 

Hal itu disampaikan Mukhlis Rahman dalam sambutannya pada acara Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke 13 tingkat Kota Pariaman sekaligus pengukuhan Dubalang (dubalang parik paga desa) dan Barakai (petugas kebersihan desa) se Kota Pariaman, Selasa (9/8/2016) di lapangan sepak bola Desa Balai Naras, Kecamatan Pariaman Utara.

Lebih lanjut Mukhlis Rahman mengatakan bahwa Kota Pariaman sangat komit dalam melestarikan adat istiadat minangkabau, yang nantinya akan menjadi daya tarik wisatawan dalam meningkatkan daya tarik pariwisata kota Pariaman yang mempunyai visi untuk menjadi destinasi pariwisata baik di Sumatera Barat, Nasional bahkan Mancanegara, ujarnya.

“Kota Pariaman mempunyai mempunyai 11 Kanagarian, dan saat ini telah ada 5 kantor KAN (Kerapatan Adat Nagari) yang telah dibangun oleh pemko, dan saat ini kita sedang mencoba untuk 4 Kantor KAN yang lain untuk menyediakan tanahnya, yang nantinya pembangunan akan dianggarkan oleh pemko pariaman, sedang 2 Kantor KAN, akan kita rehab”, jelasnya.

Dalam pencangan BBGRM ke 13 tingkat Kota Pariaman, Kami Pemerintah Kota Pariaman mengharapkan kepada Saudara Camat, Kepala Desa, Lurah, Kepala Dusun, RT, Karang Taruna bersama LPM, kiranya dapat melanjutkan kegiatan gotong royong ini di wilayah masing-masing, sebagai fasilitator dalam mengajak masyarakat melaksanakan semangat gotong royong, baik kegiatan fisik maupun non fisik, tutupnya.

Dalam sambutan Gubernur Sumatera Barat yang mengukuhkan para Dubalang dan Barakai ini, yang diwakili oleh Kepala Dinas BPMD Provinsi Sumatera Barat Syafrizal, mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh Pemko Pariaman dalam rangka pembentukan Dubalang dan Barakai sebagai salah satu perwujudan roh kehidupan bernagari di Sumatera Barat, dan ini merupakan yang pertama dilaksanakan di Sumbar, tuturnya.

“Mari kita manfaatkan potensi yang ada di tengah masyarakat dan mengembalikan muatan lokal yang ada d daerah kita, sehingga kehidupan bernagari sebagai cirri khas budaya minangkabau, dapat kita lestarikan”, tukasnya.

Sedangkan Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Provinsi Sumatera Barat Sayuti Datuak Rajo Penghulu mengungkapkan apa yang dilakukan oleh Pemko Pariaman sudah sangat tepat, dalam membangkitkan kehidupan bernagari di wilayah Sumbar. Dengan adanya Dubalang dan Barakai ini, kebudayaan lokal mulai dari silek, pantun, gotong royong dan pelestarian kebudayaan minangkabau, dapat terus terjaga, ucapnya.

Dalam sambutan Kadis BPMD Kota Pariaman Lanefi mengatakan melalui Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ini,  diharapkan dapat menumbuhkan dan memelihara kembali, semangat kegotong royongan di tengah masyarakat. Sedangkan tema BBGRM ke 13 ini adalah Dengan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Kita Daya Gunakan Peran Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan  Sebagai Mitra Pemerintah Desa/ Kelurahan, jelasnya.

“Sedangkan untuk Dubalang yang akan dikukuhkan hari ini sebanyak 344 orang sedangkan Barakai sebanyak 172 orang, yang nantinya gaji mereka dianggarkan di Desa, karena saat ini anggaran untuk Desa sangat besar”, ungkapnya.

Hadir dalam acara ini Wakil Walikota Pariaman Genius Umar, Ketua DPRD Kota Pariaman Mardison Mahyudin, Wakil Ketua DPRD Syafinal Akbar, Kapolres Kota Pariaman AKBP Ricko Junaldi, Kasdim 0308 Pariaman Mayor P. Simbolon, Ketua TP PKK Ny. Reni Mukhlis, Ketua GOW Ny. Lucy Genius, Ketua Dharmawanita Ny. Afnee Armen, Kepala SKPD, Kabag, Camat, Kepala Desa/Lurah se Kota Pariaman serta para Dubalang dan Barakai dan masyarakat desa balai naras yang hadir. (j/amir)

google+

linkedin