BIJAKONLINE(Padang)- Tadi malam hingga pukul setengah sembilan malam kami rapat Tim anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sumbar. Tidak ada tanda apa-apa. Saya kaget ketika mendapat kebar pagi,beliau dilarikan ke Semen Padang Hospital karena mendadak dadanya sakit. Begitu ungkap Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar Ali Asmar,ketika ditemui menjelang pelepasan jenazah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar,Afriadi Laudin.

Keluarga besar Afriadi Laudin, Hasni Hasan (Istri) dan 4 orang anaknya begitu kehilangan. Begitu juga masyarakat dan pemerintah provinsi Sumbar. Seorang hebat, putra terbaik Sumbar yang pernah menjabat jabatan penting dilingkungan Pemprov Sumbar pergi begitu mendadak, almarhum meninggal sekitar pukul 6.45 di Semen Padang Hospital karena serangan jantung.

“Tadi malam, beliau ikut rapat TAPD pemerintah daerah yang berakhir sekitar setengah sembilan di ruang rapat Sekda. Hingga rapat yang membahas pembahasan anggaran perubahan APBD 2016 itu berakhir tidak ada tanda-tanda akan terjadi musibah yang di terima tadi pagi (kemarin-red),”tutur Sekda kepada Rakyat Sumbar.

Ia menyebutkan, Rabu ini beliau diperintahkan ke Jakarta untuk menghadiri rapat pembahasan RPJMD Sumbar tahun 2016-2021 yang diadakan. Namun sebelum berangkat, berdasarkan penuturan pihak keluarga, pagi Afriadi Laudin merasakan sakit di bahagian dadanya, langsung dibawa ke SPH tapi tidak tertolong. Pada saat meninggal beliau masih mengenakan baju dinas biru dongker, baju yang digunakan saat dinas luar.

“Kita tidak menyangka, pemerintah Sumbar kehilangan putra terbaik yang telah mengabdikan diri selama ini. Orangnya serius, atas nama pemerintah Sumbar kita sangat kehilangan. Semoga kita semua diberikan kesabaran, dan beliau ditempatkan disisinya, kita semua dapat memaafkan,”jelasnya.

Sekda menuturkan, selama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), Afriadi Laudin yang lahir di Padang 21 Mei 1958 tersebut dikenal cukup baik. Banyak jabatan penting yang dipimpinnya, diantaranya Kepala Dinas Ekonomi dan UMKM, Kepala Disperindag, Kepala Bappeda, serta banyak lagi pengalaman karier beliau di Sumbar.

“Kita sangat mengenal beliau sosok yang sangat serius bekerja. Banyak sudah penghargaan untuk Sumbat yang diraih berkat usaha dan kerja kerasnya saat memimpin SKPD. Kita begitu kehilangan,”ungkapnya.

Begitu juga Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, ia juga merasakan duka yang mendalam atas kepergian salah seorang Kepala SKPD-nya tersebut. Kepergian Kepala Bappeda Pemprov Sumbar Afriadi Laudin, pada pukul 06.45 WIB.

“Kabar yang sangat mengagetkan karena sewaktu sama-sama rapat kemaren sampai tadi malam beliau segar bugar. Begitulah Kekuasaan Allah terhadap maut seseorang, tak dapat diketahui kapan waktunya. Yang terbaik bagi kita adalah mempersiapkan bekal amalan untuk akhirat kita,” jelas Irwan Prayitno usai melayat kerumah duka di Cengkeh, Lubuk Kilangan.

Setelah di sembayangkan di rumah duka yang berlokasi di belakang Polsek Cengkeh. Jenazah Afriadi Laudin dibawa ke kantor Gubernur Sumbar sebagai penghormatan terakhir dari seluruh jajaran di Pemprov Sumbar untuk dilepas Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Nasrul Abit. Jenazah dikebumikan di pemakaman keluarga di Tanah Sirah, Kecamatan kuranji.

Saat penghormatan terakhir, terlihat rasa haru diwajah Hasni istri almarhum Afriadi Laudin yang datang bersama anak-anak perempuannya, dan sanak keluargalainnya sekitar pukul 17.46 WIB. Tepat dihalaman gerbang kantor Gubernur, Wagub, Sekdaprov Sumbar, serta sejumlah kepala SKPD, dan rekan-rekan kerja almarhum.

Afriadi Laudin eninggalkan satu orang istri, dan 4 orang putri, Eka Sari Pertiwi, Dwi Kemala Putri, Deanda Trifania, dan Dinda Triana. sebelum menjabat Kepala Bappeda Sumbar dengan pangkat IV D, Afriadi Laudin pernah menjabat sejumlah jabatan pada Pemprov Sumbar. Di awali dengan Kasubag.Pem.Perda pada bagian perekonomian pada tahun 1987, kasi Pertanian pada Bidang Ekonomi, Kebid Produksi dan Sarana Perekonomian Bappeda Provinsi Sumbar, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumbar, Kepala Diskoperindag, dan Kadinperindag.


Ia merupakan lulusan Fakultas Pertanian Unand tahun 1992 melanjutkan S2 pembangunan wilayah pedesaan Unand. Seiring dengan pengabdiannya, dan jasa-jasanya bangsa dan negara, Afriadi Laudin yang meninggal dalam menunaikan tugas, ia dianugerahi kenaikan pangkat Anumerta dari IV D menjadi IV E. (mul)

google+

linkedin