BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai pelatih PS Bengkulu, M Nasir menyebutkan, kalau masyarakat maniak sepakbola di Kota Padang, bisa melihat langsung dan menilai sendiri kualitas pemain PS Bengkulu.

"Yang jelas semua pemain PS Bengkulu, pemain lokal dan punya talenta masing-masing," kata pelatih PS Bengkulu, M Nasir yang dihubungi melalui seluler, Senen, 23 Mei 2016.

Jujur, kata M Nasir, keikutsertaan PS Bengkulu di Piala Walikota Padang, bukan target, tetapi untuk menghormati undangan panitia pelaksana. "Ndak lemak jugo, idak menghormati undangan  pak Kadispora Padang, Suardi Junir, yang minta nian  kehadiran PS Bengkulu," kata mantan pemain PS Bengkulu era 80-an ini.

Sebagai orang bola, kata M Nasir, perlakuan wasit terhadap PS Bengkulu, masyarakat yang menyaksikan pertadingan, bisa menilai sendiri. "Yang membuat pertandingan PS Bengkulu dengan PSP Paang ricuh dan terhenti, yaaa  gara-gara kepemimpinan wasit yang kurang profesional," katanya.

Begitu juga dengan perlakuan wasit, saat PS Bengkulu bertandang melawan tim tuan rumah Persikaf Depok, dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama PSSI, di Stadin Merpati Depok, Minggu, 22 Mei 2016 lalu. "Walaupun pertandingan berakhir seri 0-0, tapi gol kami dianulir oleh wasit dengan bahasa bola outside, sungguh sangat merugikan," ujarnya.

Tapi, kata M Nasir, sebagai pelatih dirinya tak etis juga memberikan perlambang negatif terhadap wasit. "Saya sudah berkali-kali protes tentang kepemimpinan wasit di setiap pertandingan, tapi apa boleh buatlah, kualaitas wasit kita secara nasional, memang masih seperti itu," tambahnya. (PRB)

google+

linkedin