BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1437 H, Kota Pariaman yang direncanakan di Halaman Kantor Wali Kota Pariaman, karena hujan turun sejak pagi hari, maka dipindahkan ke Mesjid Nurul Hidayah Kampung Pondok, Kecamatan Pariaman Tengah, Senin, (12/9/2016).

Wakil Wali Kota Pariaman, Dr.H. Genius Umar, S.Sos.  dalam sambutannya mengatakan, Hari Raya Idul Adha, secara etimologis bermakna pengorbanan, yang menjadi peringatan hari raya umat Islam setiap tanggal 10 Dzulhijah. 

Pengorbanan itu sendiri memiliki esensi yang cukup dalam, yaitu menjadikan setiap yang mengaku muslim tawdhu (rendah hati) dan ikhlas agar tercipta suasana toleransi yang kuat. Ketidak pedulian dalam lingkup masyarakat Islam hanya akan membawa dampak buruk dan kesenjangan bermasyarakat. 

Oleh sebab itu, semoga ucapan selamat idul adha hendaknya bisa menjadi penebar kebaikan. “Jangan hanya bisa menggunakannya untuk sekedar menyampaikan permohonan maaf  jika sekiranya kita sendiri  pernah berbuat salah dan khilaf,” ujar Genius.

Bertindak Selaku Penceramah Prof. DR. Syaifullah, SA, MA (Dosen IAIN Imam Bonjol Padang). Dalam Khotbahnya, mengatakan, Hari ini, saat kita menjejakkan kaki di rumah Allah, di atas sepenggal bumi Allah, bertakbir membesarkan Allah dengan penuh suka cita. 

Maka di tanah haram sana saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan ibadah haji pun sedang menyempurnakan prosesi ibadah hajinya dan di setiap negeri kaum muslimin terdengar takbir yang bertalu-talu, walau itu dari tenda pengungsian di Palestina.

Atau mungkin dari reruntuhan gedung yang runtuh dihantam bom di Syria, atau bahkan dari jeruji-jeruji besi penjara rezim tirani di Myanmar, takbir masih menggema, dan akan terus menggema biiznillah. Karena kita adalah umat pemenang, bukan umat pecundang. 

Perjalanan waktu demikian cepat, silih berganti generasi demi generasi menghuni bumi milik Allah ini. Peristiwa demi peristiwa menghiasi jalannya sejarah manusia, ada tangis dan tawa, ada suka dan duka, bahkan di tengah terik mentari atau dinginnya malam ada darah dan air mata.

Diantara peristiwa penting sejak adanya manusia, adalah apa yang kita peringati hari ini. Peristiwa yang hanya terjadi pada satu keluarga di bumi namun ternyata sangat bermakna dalam pandangan Allah Ta’ala Sang Penguasa langit dan bumi. 

Itulah peristiwa Nabi Ibrahim Alaihissalam, beserta anaknya Ismail Alaihissalam dan Istrinya Hajar Alaihassalam. Peristiwa yang agung, yang karenanya Allah perintahkan kita berkumpul hari ini, tentu dengan segala hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik di dalamnya . 


Nampak hadir dalam pelaksanaan Shalat Idul Adha 1437 H, tersebut, Sekdako Pariaman, H. Indra Sakti, SH, MM, Kepala Kemenag Kota Pariaman, Drs.H Helmi Khatib dan jajaran, Kepala SKPD, Kabag, Camat dan masyarakat Kampung Pondok dan sekitarnya. (amir)

google+

linkedin