MENELUSURI sejarah STII, maka kita dapat menyatakan bahwa organisasi ini memang dilahirkan untuk menjadi kampiun atau alat perjuangan bagi kemuliaan dan kejayaan Islam.

Sejak berdiri pada tahun 1946, tepatnya 26 Oktober atau 68 tahun lalu, STII telah menorehkan berbagai sejarah emas, yang tidak hanya dalam program pertanian, tetapi juga dalam pembelaan terhadap negara.

Pada tahun 1948, ketika aktifis BTI, SERBUPKI, dan PKI melakukan perampasan terhadap tanah-tanah milik negara, STII Bersama masyarakat petani dibina STII berhasil  mengambil kembali tanah tersebut, dan menyerahkan kembali kepada negara, seperti yang terjadi di Jawa Tengah.

Oleh karena itu, perjuangan membela negara dan juga perjuangan membela masyarakat tani, merupakan amanah yang akan senantiasa dipelihara oleh STII di masa depan.

Dengan demikian, STII bukanlah menjadi organisasi penyeimbang apalagi organisasi opisisi bagi pemerintah. STII akan senantiasa memenuhi panggilan negara, yaitu sebagai mitra pemerintah, dalamm hal ini ikut berpartisipasi menyukseskan program-program pemerintah.

STII akan senantiasa berperan dalam memberikan kontribusi yang solutif, biula mana negara dan masyarakat tani mengalami kesulitan. Namun pada waktu bersamaa, sebagai warga negara yang baik, STII juga akan mengkritisi kekeliruan-kekeliruan pemerintah atas kebijakan-kebijakan yang kurang tepat, dan kami akan melakukannya secara demokratis dan sehat.

STII senantiasa mendukung pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang akurat dan tepat untuk masyarakat tanibagi terwujudnya peningkatan harkat, martabat, dan kesejahteraannya.

Indonesia telah memasuki usia 70 tahun sejak tanah air kita ini mardeka, akan tetapi tidak kurang dari 30 juta masyarakat taninya masih melarat dan hidup menderita. Hal tersebut tentu tidak relevan dengan bearnya anggaran yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, dalam bentuk bantuan maupun pendanaan kepada masyarakat. Apa yang salah dari kebijakan-kebijakan tersebut?

Dalam rangka peningkatan harkat dan martabat petani inilah, STII ke depan akan membuat program yang dapat mendampingi program pemerintah untuk mempercepat kemajuan di bidang pertanian.

Program tersebut adalah:
1.Mempersiapkan bibit unggul, yang nantinya dapat dimiliki oleh petani dengan harga murah.

2.Mensosialisasikan pentingnya koperasi bagi kelompok tani, dan dalam upaya pembetukannya STII akan menjadikannya semacam "Gugus Depan" dalam wujud kelembagaan STII di daerah-daerah.

3.Membantu petani untuk memperoleh hak atas sertifikat tanah milik mereka, agar nantinya mempunyai nilai lebih dan bankable.

4.Melakukan pelatihan-pelatihan singkat dan cepat, supaya petani memiliki ketrampilan yang lebih baik.

5.Menjembatani kelompok-kelompok tani yang mempunyai akses permodalan dan pasar, sehingga dapat memperoleh akses bagi modal usaha dan pintu bagi persedian pasar.

6.STII bersama stakeholder akan berupaya merencanakan "Cetak Biru Pertanian Regional" yang dapatt mempercepat kemajuan wilayah pertanian dengan kondisi geografis, iklim, dan sumber daya alam daerah berbeda.

Sehingga penyusunan Renacana Terpadu dapat dibuat dalam tempo yang singkat, dengan didukung oleh data dan informasi yang terkini, dan akhirnya dapat diprediksi secara pasti.
Karena itu, perlu dikaji ulang apakah program pertanian masih tetap dilakukan secara terpusat atau sudah didesign dengan konsep pengembangan wilayah atau regionalisasi.

Karena sudah pasti kebutuhan petani terhadap bibit unggul, pupuk, kesediaan air, hand tractor, dan lain sebagai dari satu daerah dengan daerah lainnya tentulah sangat berbeda.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga tani profesional, STII bersama akan menyiapkan tenaga tani "SIAP PAKAI", yang akan dilatih dan memperoleh pendidikanmelalui politeknik pertanian, yang dalam waktu singkat, kemudian akan diterjunkan ke desa-desa pertanian untuk memberikan contoh dan pendampingan kepada masyarakat.

Oleh karena itu, STII akan mempersiapkan "Satuan-satuan Kelompok Tani Profesioanl dengan Semangat Kerja Keras", yang kita sebut sebagai "Gugus-Gugus Depan STII", yang diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam usaha membangkitkan dan mensejahterakan petani.

Peningkatan harkat, martabat, dan kesejahteraan masyarakat tani akan diupayakan dengan kerja keras dan akan menjadi kerja prioritas bagi STII di masa depan.

STII bersama para ahli akan tergabung dalam dewan pakar, dan bekerjasama dengan berbagai stakeholder, akan siap membantu pemerintah dalam mengembangkan konsep 'Masyarakat Petani Regional", yang natinya diaharpkan akan mampu menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan dalam bidang pertanian. (DItulis oleh DR Ir H ABdulah Puteh, Msi Ketua Umum PB STII) 

google+

linkedin