SAYA termasuk wartawan yang cerewet dan usil terhadap prestasi olaraga Sumatera Barat di berbagai ivent, termasuk PON yang merupakan pesta olahraga terakbar di tanah air tercinta ini. Kenapa saya risau? Karena sampai, Selasa, 15 Desember 2015, atlet Sumbar yang lolos PON, masih belum juga memasuki Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda). Padahal, PON XIX yang dilaksanakan di Jawa Barat, sesuai jadwal akan digelar, September 2016. 

Dulu, 5 November 2015 lalu, sebelum Kontingen Sumbar bertolak Bangka Belitung untuk mengikuti Porwil, saya juga pernah menulis dengan judul:"Meragukan Kemampuan Atlet Sumbar di Posisi 3 Besar di Porwil Babel 2015."  Faktanya, Kontingen Sumbar berada di posisi keempat. 

Lantas kini timbul pertanyaan, apakah mungkin dalam waktu sekitar delapan bulan ini, atlet Sumbar akan berhasil mendulang medali emas, perak dan perunggu di PON XIX Jawa Barat tersebut? Jawabannya merisaukan dan mengkhawatirkan, karena dari sekitar 300 atlet yang telah mengantongi tiket PON XIX Jabar, untuk sementara dari hasil kejurnas dan pra-PON belum satu pun yang berhasil menuai medali emas.

Sedang di Porwil Bangka Belitung, kontingen sumbar meraih 9 emas di cabang atletik, 4 emas di pencak silat, 2 emas  Panjat Tebing, 1 emas, biliard, 1 emas takraw, dan 3 emas di cabang renang.

Yang ironisnya lagi, di kejurnas dan pra-PON, tiket lolos PON XIX Jabar yang telah dikantongi atlet  Sumbar tersebut, hanya "lapeh makan" atau lolos karena jatah wae.  Petaka itu terjadi karena dari 27 cabang olahraga,  sebelumnya diprediksi bakal mendulang medali emas, pupus sudah harapannya. 
Adapun cabang-cabang yang diperkirakan tersebut,  renang, angkat berat/binaraga, tinju, kempo, gulat, pencak silat dan karate. Sementara   yang menghasilkan medali emas hanya futsal karena berstatus tim juara dengan peraih emas PON Riau empat tahun lalu.

Berdasarkan catatan KONI Sumbar, atlet Sumbar yang membukukan satu emas, 16 perak dan 26 perunggu. Satu emas dari cabor non unggulan yakni panahan yang disabet pada Kejurnas Pra PON di Jakarta pada 22 November sampai 1 Desember lalu. Bahkan cabor panahan itu tidak masuk dalam kategori atlet binaan KONI dalam hal prestasi.

Rincian 1 emas, 16 perak dan 26 perunggu di babak kualifikasi bertajuk Kejurnas Pra PON; gantole satu perak dan satu perunggu, bridge satu perunggu, layar satu perak dan satu perunggu, tinju lima perak dan empat perunggu, angkat berat dua perak, satu perunggu, binaraga satu perunggu, kempo dua perunggu, tarung derajat lima perunggu, karate satu perak, senam dua perak dan satu perunggu, dan taekwondo satu perak dan dua perunggu serta gulat mendulang dua perak dan tujuh perunggu dan panahan satu emas, satu perunggu.

Total atlet yang telah mengantongi tiket PON XIX-2016 versi pengurus pusat cabor masing-masing dari 27 cabor yang telah menyelesaikan Kejurnas Pra PON itu berjumlah 241 atlet.

Sementara itu, babak kualifikasi melalui jalur  Porwil Sumatera IX di Babel 2015 lalu, dari sepuluh cabang  yang diikuti kontingen Sumbar meloloskan 71 atlet dengan rincian atletik 14 orang, pencak silat 15 atlet, panjat tebing enam atlet, renang lima atlet, biliard empat orang, sepaktakraw 24 atlet, dan bulutangkis tiga atlet.

Bertitik tolak dengan fakta tersebut, tak ada salahnya juga jika KONI Sumbar menerapkan latihan pola meliter. Maksudnya, KONI Sumbar bisa saja bekerjasama dengan Danrem Wirabraja memanfaatkan pasilitas latihan tentara yang di Air Tawar atau yang di depan Universitas Negeri Padang. 

Rasanya pola latihan meliter dengan memanfaatkan tentara sebagai pelatih fisik dan kedisplinan dan pelatih atlet yang berkaitan dengan teknis cabang olahraga. Kenapa haris pola meliter? Karena masalah fisik dan kedisplinan, harus menjadi titik perhatian awal, karena kehidupan barak meliter tak hanya melahirkan atlet dengan disiplin tinggi dan juga kekompakan sesama atlet.

Bila perlu, berkoordinasi dengan Gubernur Sumatera Barat untuk memberikan kesempatan kepada Danrem untuk menjadi Komandan Pelatda. Soalnya, waktu Porwil di Babel, Ketua KONI Sumbar, Syahrial Bakhtiar memberikan kepercayaan kepada Waketum II KONI Sumbar menjadi Ketua Kontingen.  Sedangkan di Porwil Batam, memberikan kepercayaan kepada Waketum I Koni Sumbar, Syaiful SH Mhum. Semoga (penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com)





google+

linkedin