SOSOK Syamsu Rahim mantan Bupati Kabupaten Solok, kembali menjadi gunjingan dan ota di lapau. Kalau kicauan sebelumnya menuduhnya sengaja "diperalat" sebagai ketua tim sukses yang tak sukses untuk kepentingan politik praktis pilgub, yang pencoblosannya telah berlalu, Rabu, 9 Desember 2015 lalu.

Sebagai mantan Bupati Solok, Syamsu Rahim adalah mendukung paslon MK-FB yang dari hasil Quick Count dan Real Count kalah dari paslon IP-NA. Kalau berdasarkan Quick Count di 9 Zona, MK-FB 39,49 persen, IP-NA 60,51 persen. Sedangkan Real Count IP-NA 59,78 persen MK-FB 41,22 persen.

Persoalan Syamsu Rahim yang minta jadi Ketua KONI Sumbar ini jadi menarik untuk dipergunjingkan, karena selain dirinya gagal jadi timses MK-FB, juga kepengurusan KONI Sumbar yang dinahkodai Dr Syahrial Bahctiar belum habis masa periodenya.

Kemudian, kiprah Syamsu Rahim di belantika dunia olahraga Sumatera Barat, juga punya catatan merah sebagai Ketua Umum Pengprov Porkemi Sumbar dari sisi keberhasilan atlet kempo di pertandingan nasional.

Faktanya, saat Ketua Umum Pengprov Sumbar di nahkodai,  Josrizal Zain mantan  Walikota Payakumbuh, di PON XVII Kaltim 2008, atlet kempo Sumbar berhasil meraih 4 medali emas. Bahkan di kejurnas kempo 2007, menjadi juara umum.

Tapi begitu Syamsu Rahim jadi Ketua Pengprov Sumbar, prestasi atlet kempo Sumbar di PON XVIII Riau 2011, atlet kempo Sumbar hanya berhasil meraih 1 emas dan 2 perak. Yang ironisnya lagi, di kejurnas kempo 2015, hanya meraih 2 perunggu. 

Jadi, keinginan Syamsu Rahim untuk menjadi Ketua Umum KONI Sumbar, perlu dipertanyakan dan dipergunjingkan. Kenapa? dan ada apa?. Kalau sekilas, bisa dibayangkan, kalau sosok Syamsu Rahim termasuk sosok anak nagari yang ambisus yang tak mengukur bayang-bayang sepanjang badan. 

Kemudian, apakah mungkin ketua cabang olahraga Sumatera Barat akan menyalurkan hak suaranya kepada seorang yang bernama Syamsu Rahim yang secara fakta sementara telah gagal menjadi timses MK-FB yang juga syarat dengan berbagai gunjingan. 

Selanjutnya, keberhasilan sementara Cagub Gusmal di Pilkada Kabupaten Solok, juga punya dampak negatif terhadap Syamsu Rahim, yang disebut-sebut sebagai sosok dibalik kasus hitam Gusmal sebelumnya, yang sempat masuk kandang situmbin di hotel prodeo Muaro Padang. (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com).

google+

linkedin