BIJAK ONLINE (PADANG)-Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah bersama Danrem 032 Wirabraja, Kolonel Inf Bakti Agus F, serta unsur Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar dan Padang,  ikut menanam padi di persawahan Kelompok Tani Sawah Rangga Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tanga, Senin, 7 Desember 2015.

Kegiatan tanam padi serentak tersebut merupakan program pemerintah RI melalui Menteri Pertanian RI yang telah mengalihkan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan melakukan perbaikan irigasi, distribusi bibit, distribusi pupuk disertai penyuluhan. 

Selain itu juga ditambah, dengan pengadaan alat mesin pertanian untuk refocusing pada tiga komoditi utama yakni padi, jagung dan kedelai.

Danrem 032 Wirabraja, Bakti Agus F mengatakan, penanaman padi serentak tersebut, dilaksanakan di seluruh wilayah kabupaten/kota di Sumbar. Dalam hal ini, seluruh Kodim bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melakukannya di berbagai areal kelompok tani.

“Kita menginginkan, kegiatan tersebut juga dapat mengejar target panen padi untuk bisa memenuhi kebutuhan beras pada Januari dan Februari mendatang. Itu yang kita ancang-ancang, sehingga secepat mungkin kita harus menanam dengan serentak. Kalau sekarang kita tanam, diperkirakan Februari paling lama kita sudah memiliki stok beras yang cukup,” terang Bakti Agus.

Terkait swasembada pangan 2017, Bakti Agus menyebut, upaya ini merupakan program pemerintah selama tiga tahun sejak pencanangan 2014 yang lalu.

“Sehingga diharapkan, pada 2017 semuanya sudah swasembada pangan. Untuk tahun ini kita sudah ada kelebihan, namun harus ditingkatkan lagi di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo juga mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang dan masyarakat tani Kota Padang menyatakan siap dan optimis dalam mendukung swasembada pangan tahun 2017. Hal ini dilihat, dari semua lahan yang ada pada 11 kecamatan di Kota Padang berjumlah 6000 hektar. Kemudian, perkembangan produksi padi di Padang dalam empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Peningkatan produksi padi ini disebabkan, karena beberapa program dan kegiatan yang telah diluncurkan pemerintah. Diantaranya seperti, perbaikan jaringan irigasi tersier, distribusi bibit, distribusi pupuk, penyuluhan dan pengadaan alat mesin pertanian yang bersumber dari APBN Kementerian Pertanian RI,” terang wako.

Adapun untuk saat ini, sebut Mahyeldi, Padang diakui masih butuh suplai beras dari daerah luar. Ini dikarenakan, kemampuan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat masih 30 persen. Sehingga, dalam mengantisipasi kebutuhan yang meningkat, kerja sama dengan daerah lain harus terus ditingkatkan.

“Makanya, kita terus mengupayakan, agar jumlah kali tanam meningkat setiap tahun. Kalau bisa tiga kali setahun untuk panen. Untuk ini, saya meminta Dinas Pertanian , Peternakan, Perkebunan dan Kehutananan (Dispernakbunhut) Kota Padang bersama seluruh stake holder, mampu bersama-sama petani meningkatkan produksi pertanian khususnya padi,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Sumbar, Besli menyebutkan, untuk produksi padi ditargetkan pada 2017 mencapai 3 juta ton gabah. Untuk mencapainya, perlu dilakukan beberapa langkah-langkah.

“Jadi melalui program pemerintah, kita telah memberikan bantuan-bantuan sarana produksi. Seperti berupa bibit, pupuk, sarana alsintan serta sarana pasca panen untuk mendukung saat panen. Harapan kita tentunya, dengan sinergi dan dukungan bersama-sama nantinya, sasaran produksi pada 2017 nanti akan dapat dicapai,” tutupnya. (tf/dv).

google+

linkedin