BIJAK ONLINE (PADANG) – Warga masyarakat Pantai Air Manis Kota Padang mengikuti acara simulasi gempa dan tsunami yang dilaksanakan, BPBD dan Damkar Kota Padang dengan perkiraan terjadinya gempa berkekuatan 8,8 skala richter yang disertai munculnya tsunami, Rabu, 2 Desember 2015.

Keadaan yang direkayasa tersebut, menyebabkan ratusan warga disertai anak-anak sekolah yang berada di Kelurahan Air Manis Kecamatan Padang Selatan, langsung terbirit-birit menyelamatkan diri berdasarkan sesuai jalur dan arahan yang diberikan. 

Walikota Padang diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Zabendri mengatakan, pesan yang diambil dalam kegiatan simulasi kali ini yaitu, bagaimana upaya Pemerintah Kota Padang dalam menyikapi bencana gempa dan tsunami bagi masyarakat yang berada dekat dengan pantai.

“KIta berharap, dengan terus dilakukannya simulasi, semua masyarakat akan bisa terselamatkan dengan sebaik-baiknya sewaktu gempa dan tsunami terjadi yang tidak bisa kita ketahui kapan terjadinya,“ sebut Zabendri sewaktu memimpin apel siaga simulasi tsunami di Pantai Air Manis.

Zabendri melanjutkan, pada simulasi ini, ia mengapresiasi terhadap kegiatan yang mencontohkan telah terjadinya gempa dan tsunami. Sehingga menyebabkan, kondisi bangunan penduduk menjadi porak-poranda serta menimbulkan puluhan korban jiwa dan luka-luka.

“Oleh karena itu, dalam hal ini pemerintah bekerja sama dengan pihak kepolisian, TNI, NGO dan tim siaga bencana yang ada untuk melakukan tugas sesuai bidang dan fungsi masing-masing. Sehingga diharapkan, kita semua mampu melakukan kebijakan-kebijakan sewaktu bencana terjadi dengan benar,” tuturnya.

Setelah itu Kepala BPBD dan Damkar Kota Padang, Deni Henidal menjelaskan, simulasi ini harus sering dilakukan, karena dengan begitu masyarakat akan semakin siap dalam menghadapi bencana. Sebagaimana, komponen dalam tahap-tahap manajemen bencana antara lain kesiapsiagaan atau pra bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi.

“Untuk mengurangi resiko bencana ini, memang harus diperbanyak dan diperkuat seperti melakukan simulasi di saat pra bencana atau waktu masih siaga bencana. Apabila masyarakat sudah taat dan mematuhi aturan dengan baik seperti tidak membawa kendaraan sewaktu bencana terjadi, maka seluruh masyarakat niscaya akan keluar dari zona berbahaya ketika terjadi tsunami,” terang Dedi.

Setelah itu Camat Padang Selatan, Fuji Astomi juga menyampaikan, simulasi tersebut yang pertama dilakukan di Kecamatan Padang Selatan, yang dipusatkan di Kelurahan Air Manis.

“Memang kita lihat, untuk melakukan evakuasi ke tempat lain dari kawasan ini cukup jauh. Sehingga dalam simulasi ini kita manfaatkan kondisi alam seperti perbukitan untuk dijadikan tempat evakuasi,” terang Fuji Astomi yang akrab disapa Tomi ini.

Di samping itu, masyarakat secara umum terlihat senang dan bersyukur telah dilaksanakannya simulasi gempa dan tsunami di daerah tempat tinggalnya.

Seperti diungkapkan salah seorang warga Rosmaili (54), ia mengungkapkan kegiatan ini sangat baik karena menjadikan warga khususnya di Kelurahan Air Manis ini menjadi tahu dan siap ketika gempa dan tsunami terjadi.

“Bagaimana dan apa yang harus kita lakukan kita menjadi tahu. Seperti tempat evakuasinya dimana, bagaimana cara evakuasi serta dalam menerima penanganan dari pihak terkait,” ungkap ibu beranak tiga ini. (David)

Teks Foto : terlihat warga dan anak-anak sekolah berlarian menuju perbukitan selaku tempat evakuasi. 

google+

linkedin