BIJAK ONLINE (Padang Pariaman)---Sekdaprov Sumatera Barat,  Ali Asmar, mengatakan rencana Pemerintah Pusat  akan mengangkat Penyuluh Pertanian menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara bertahap.

“Muda-mudahan saja  angin sorga yang berhembus dari Pemerintah Pusat itu, menjadi kenyataan hendaknya, karena Penyuluh Pertanian merupakan pekerjaan yang perlu mendapat perhatian khusus,” tutur Ali Asmar.  

Hal itu disampaikan Ali Asmar, Senin (21/12/2015) pada pertemuan gerakan pemberdayaan petani terpadu melalui penanaman serentak di Nagari Buayan, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman. 
Menurut Ali Asmar, sektor pertanian, tanaman pangan holtikultura penyumbang tertinggi PDRB sebesar  (23,02%). “Saya kira ini niat yang baik sekali untuk memotivasi para penyuluh pertanian untuk mensukseskan program ketahanan pangan nasional,” kata Ali Asmar.

Ditambahkan lagi, pada tahun 2015 telah dipersiapkan lahan tanam jajar legowo sebesar 10 ribu hektar untuk Sumatera Barat. Khusus Padang Pariaman mempunyai lahan sebnayak 2.500 hektar.

“Sesuai arahan Gubernur, kita punya target 3 juta ton panen padi pada tahun 2017. Dengan kerja sama seluruh pihak, Insya Allah tercapai,” kata Putra Padangpariaman itu.

Sementara itu Pj Bupati Padang Pariaman Rosnini Savitri menerangkan bahwa untuk memanfaatkan musim hujan yang sedang berlangsung, telah dilaksanakan pencanangan gerakan tanam serentak di Padangpariaman yang diawali dengan pencanangan di tingkat kabupaten dan diteruskan di tingkat kecamatan.

“Tanggal 13 Desember yang lalu telah dilaksanakan pencanangan gerakan tanam serentak di dalam wilayah Padangpariaman. Harapan kita gerakan ini akan dilanjutkan oleh seluruh petani sehingga seluruh sawah sudah ditanami,” kata Rosnini.

Tutur dia, sampai bulan Oktober berdasarkan data BPS luas tanam di Padangpariaman sudah mencapai 59.786 Ha atau 5,76% di atas target tahun 2015. 

"Produktivitas rata rata mencapai 5.4 ton/ha, atau terjadi  peningkatan produktivitas 0,31/Ha. Dengan demikian perkiraan produksi tahun 2015 mencapai 296.082/ton gabah kering dengan tambahan produksi mencapai 27.100/ton dibandingkan tahun 2014 atau sebesar 10,07%," Rosnini mengurai.

Dia juga berharap dukungan dana dan program khusus bidang pertanian untuk petani dan penyuluh di Padangpariaman.

"Yang berkaitan ketahanan pangan seperti upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung, kedelai dan komoditi pangan strategis lainnya," pungkasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Sumatera Barat,  Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec. Dev, apresiasi pelaku pembangunan pertanian di Kabupaten Padang Pariaman terhadap akselerasi produksi padi yang mengalami peningkatan pesat selama satu dekade. 

Dikatakan, ini berarti adanya komitmen, usaha serta kebersamaan antara pemangku kepentingan dalam memacu swasembada pangan nasional.  “Alhamdulillah, terjadi kenaikan produtifitas padi 5,28% dari tahun 2014. Ini merupakan  yang tertinggi dalam satu dekade,” katanya lagi.

Pending  menuturkan target panen nasional tahun 2015,  sebesar 77,99 juta ton dengan luas lahan sebanyak 14,8 juta hektar dengan dua kali panen se-Indonesia. Pencukupan kebutuhan pangan dalam negeri, tambahnya, menjadi kunci terhadap ketahanan nasional .

“Tanpa pangan, ketahanan nasional akan runtuh, karena pangan merupakan dasar untuk kebutuhan manusia supaya dapat bertahan hidup,” jelasnya.

Untuk mendukung program swasembada pangan nasional,  imbuh Pending, Kementerian Pertanian juga membantu saluran irigasi tersier setelah delapan tahun tidak lagi dianggarkan yaitu sebanyak 2,3 juta hektar sawah masyarakat. Kemudian juga mengadakan pelatihan peningkatan kualitas penyuluh dan petani yang akan dilaksanakan tahun 2016.

Namun yang lebih krusial, jelas Pending, saat ini pihaknya sedang memperjuangkan tenaga penyuluh untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam bentuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) sesuai dengan aturan yang berlaku. (ya)

google+

linkedin