SETIAP pelaksanaan kejuaraan, selalu bertujuan untuk meraih prestasi demi harkat dan martabat harga diri. Begitu juga halnya dengan pelaksanaan Porkot Kota Padang, yang dijadwalkan digelar, Rabu, 17 Desember 2015 mendatang di GOR Haji Agus Salim.

Rasanya, masyarakat olahraga Kota Padang masih ingat dengan pelaksanaan Porkot Kota Padang 2013 lalu, yang ditutup Gubernur Sumbar, Prof Dr H Irwan Prayitno yang diwakili Kadispora Sumbar, Priyadi Syukur, di Stadion H Agus Salim, Sabtu, 7 Desember 2013.

Waktu penutupan itu, keberhasil Kecamatan Padang Timur keluar sebagai juara umum dengan perolehan 31 medali emas,  29 perak dan 40 perunggu yang dimeriahkan dengan penampilan 3000 pelajar SMP Negeri se Kota Padang berpakain silat menari Pasambahan dan Tari Piring, serta pembacaan puisi berjudul Sang Pemimpin karya Monalisa, kepala SMAN 3 Padang.

Kemudian dampak positif dari Porkot Kota Padang 2013 tersebut, Kontingen Kota Padang di Porprov XIII Sumatera Barat, yang digelar di Kabupaten Dharmasraya, yang berakhir, 26 Desember 2014, lalu, kembali menjadi juara umum.

Berdasarkan catatan, Kontingen Kota Padang di  Porprov XIII Dharmasraya menggaet total 278 medali dengan rincian 107 medali emas, 87 medali perak dan 84 medali perunggu. Kemudian, gelar Juara Umum diraih Kontingen Kota Padang tersebut merupakan keberhasilan ketiga belas kalinya, sejak pesta olahraga akbar tersebut dilaksanakan.

Sesuai dengan kalender kegiatan secara nasional, 2016 mendatang akan berlangsung Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat. Jadi, pelaksanaan Porkot Kota Padang, bisa dijadikan sebagai  penambahan jam terbang bagi atlet Kota Padang yang telah mendapat tiket untuk berlaga di ajang olahraga bergensi nasional tersebut.

Sebagai pecinta olahraga prestasi, rasanya tak ada salahnya juga disarankan kepada para pelatih dan atlet,  untuk lebih serius melakukan latihan. Kemudian, kepada cabang olahraga dan pengurus KONI Sumbar untuk serius juga memperhatikan kondisi atlet dan pelatih dalam berlatih. 

Khsusus untuk pelatih, jangan sampai berladang pula dipunggung atlet, termasuk pengurus cabor dan KONI Sumbar.

Selanjutnya, kepada Kadispora Padang, Suardi Junir, rasanya tak berlebihan pula jika dipuji dan diberikan aplus, karena sejak jadi kadirpora, selalu berbuat untuk menggairahkan dunia olahraga Padang. Jadi, tanggungjawab prestasi, jelas terletak pada pengurus cabor dan KONi Kota Padang.

KINI,  tak ada salahnya juga kita mengingatkan, KONI Kota Padang, pengurus cabor, pelatih dan atlet, agar jangan sampai menjadikan Porkot Kota Padang sebagai pestanya olahraga hura-hura. Ukurannya, bisa dilihat dari pemecahan rekor dari Porkot tersebut di cabang olahraga terukur, menimal pecahnya rekor Proprov atau Porwil. Semoga (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com).

google+

linkedin