BIJAK ONLINE (Pekanbaru)-Awal Desember 2015 lalu seorang ibu rumah tangga warga RT 01 Rw 07 Perumahan Pandau Permai, Siak Hulu, Kampar, Riau divonis dokter terjangkit penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD). Ibu beranak tiga itu terpaksa harus menjalani rawat inap di rumah sakit hampir sepuluh hari lamanya.

Mencegah perkembang biakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai biang penyebab demam berdarah, selanjutnya jajaran rukun tetangga (RT) 01 Rw 07 melakukan pengasapan (fogging) setiap rumah warga, Minggu (13/12/2015).

"Kurang lebih ada 160 rumah di lingkungan RT 01 Rw 07 yang dilakukan pengasapan hari ini," ujar Sekretaris RT 01 Hudi Siswanto, Minggu.

Satu unit alat pengasapan milik perusahaan jasa pembasmi hama yang berada di Pekanbaru dioperasikan dua orang operator yang bekerja bergantian menurut Hudi dibayar sebesar Rp 1,9 Juta.

Untuk menanggulangi biaya pengasapan dikutip sumbangan tiap rumah."Sumbangan kepada warga sifatnya sukarela," kata Hudi Siswanto. Namun dilihat dari isi kotak sumbangan yang diedarkan rata-rata nilai sumbangan uang pecahan Rp 10 ribu.

Ketika ditanya kenapa tidak memakai alat pengasapan milik pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. Dikatakan Hudi urusan dengan instansi terkait berbelit-belit, lagian mereka tidak bisa melakukan fogging pada hari Minggu (libur).

" Makanya kita pakai jasa pengasapan ini yang dicari oleh salah seorang warga RT 01," pungkas Hudi. (jurnalriau.com)

google+

linkedin