BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Wali Kota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, MM, mengatakan, Negara Indonesia, sengaja membuat Hari Ibu yang setiap tahun selalu diperingati dengan upacara Bendara, artinya, perjuangan  kaum ibu, di dalam merebut Kemerdekaan RI, tidak bisa dipandang sebelah mata.

Hal itu diungkapkan Mukhlis Rahman, dalam sambutannya pada saat Upacara Peringatan Hari Ibu ke 87  Selasa, (22/12/2015) di halaman Kantor Wali Kota Pariaman. 

Pada kesempatan itu, juga diperingati sekaligus Hari Bela Negara (HBN) ke-67, Hari Nusantara dan Hari Kesetiakawanan Sosial. 

Mukhlis menegaskan, hakekat peringatan Hari Ibu yang digelar setiap tahunnya adalah untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, bahwa ibu, mempunyai peranan penting di dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI ini.

"Hari ibu sebagai momentum kebangkitan bangsa yang kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan (ibu) tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia," katanya.


Ia mengatakan bahwa perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami serta memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki.

PHI ke-87 tahun 2015 katanya mengusung tema "Keseteraan perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan lingkungan yang kondusif untuk perlindungan perempuan dan anak".

Sedang peringatan Hari Bela Negara, katanya lagi, diperingati sebagai sebuah sejarah perjalanan bangsa dalam menghadapi guncangan-guncangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

"Tiada lain upaya kita adalah untuk selalu meningkatkan pemahaman dan perilaku kita semua dalam hal bela negara, sebagai perekat bangsa dalam mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan yang terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.

Kata dia, peringatan Hari Nusantara bertujuan untuk mengingatkan kembali serta mengubah mindset bangsa Indonesia, mengenai ruang hidup dan ruang juang yang berimbang antara matra darat dan matra laut.

"Tema dari Peringatan Hari Nusantara tahun 2015 adalah Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk pembangunan Indonesia sebagai poros maritim guna mewujudkan kejayaan dan kemakmuran bangsa.

Makna dari tema itu kata dia adalah untuk mengingatkan kembali bahwa bangsa ini adalah bangsa yang kaya dengan sumber daya alam yang melimpah. (amir)

google+

linkedin