BIJAK ONLINE (PADANG)-Tidak terasa, sejak dulu hingga sekarang Pemerintah Kota (Pemko) Padang dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol telah bersinergi. Terutama dalam segi keagamaan. Apalagi Pemko Padang punya program kerja yang bersentuhan dengan keagamaan sehingga tentunya menjadi sehati dan sekerja dengan kampus tersebut. 

Senin (7/12), Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo datang bertandang ke kampus yang dipimpin Rektor Eka Putra Wirman. Kedatangan Walikota Padang disambut Wakil Rektor I Ikhwan, Wakil Rektor III Alkendra, Dekan Fakultas Syariah Muchlis Bahar, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Ahmad Wira, serta Kasubag Humas IAIN-IB Afrinal Aliman. 

"Saya sudah lama ingin datang dan berkunjung ke perguruan tinggi yang sudah berusia 49 tahun ini Cuma karena berbagai alasan dan kesibukan, barulah kali ini saya bisa bersilaturrahmi dengan unsur pimpinan," kata Mahyeldi. 

Berdasarkan hemat Walikota, hubungan antara Pemko Padang dengan IAIN-IB selama ini terbilang cukup harmonis dan patut dilanjutkan.Sebab menurutnya, dua lembaga besar ini sama-sama berjuang untuk menegakkan agama Allah SWT di Kota Padang. 

"Pada satu sisi banyak program Pemko yang butuh sentuhan orang-orang intelektual di IAIN ini. Tapi belum kesampaian secara sempurna. Ke depan inilah yang akan di persamakan termasuk percepatan perwujudan kampus III IAIN Imam Bonjol Padang di Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang Kota Padang," ujar Walikota.

Diakui Mahyeldi, ketika menjadi calon Wako dan Wawako bersama Emzalmi, dirinya lebih banyak berbicara tentang potensi keberadaan perguruan tinggi Islam di Kota Padang tersebut. Hematnya, perguruan tinggi itu adalah menjadi stimulan (rangsangan) ekonomi sosial kemasyarakatan yang perlu diperhatikan. Makanya, ketika IAIN-IB tumbuh dan berkembang, dampak terbesar paling utama yang merasakan adalah warga sekitar kampus tersebut. 

"Apalagi di Lubuk Lintah saat ini banyak potensi yang ada dan harus dikembangkan. Dan Pemko Padang bertanggungjawab tentang masalah itu dan perlu berusaha membantu IAIN-IB," ungkapnya.
Akan beralih statusnya IAIN-IB ke UIN dan segera terwujudnya kampus III di Sungai Bangek, ke depannya pengembangan ini akan didukung secara penuh. Cita-cita menjadikan warga Kota Padang tersenyum telah dimulai oleh IAIN. 

"Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa perguruan tinggi Islam negeri ini menjadi gudangnya ilmu yang harus dikelola oleh intelektual-intelektual religius dan mempunyai sikap tauladan,’’tambah Walikota.
Walikota mengakui, lokasi tempat berdirinya IAIN-IB saat ini sangat representatif dalam pengembangan Sumbar dan Kota Padang ke depan. Soal akses dan peta tanah yang masih terbilang bermasalah dan tengah dialami oleh IAIN saat ini, akan dicarikan solusinya secara cepat. 

"Silahkan IAIN mempresentasikan lagi bersama pihak seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN). Karena lembaga inilah yang paling mengetahui secara umum. Dan saya akan memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi kemajuan lembaga ini ke depan,’’terangnya.

Pada kesempatan tersebut Rektor Eka Putra Wirman, mengakui kalau pihaknya merasakan bahwa IAIN saat ini keberadaannya cukup menonjol di Kota Padang. Tapi, dampak kehadirannya belum memberi pengaruh besar terhadap masyarakat. Belum adanya program-program yang dibuat memberi pengaruh dan berdampak langsung bagi mahasiswanya saat ini. Kondisi ini diperparah lagi ketika bencana alam gempa 2009 lalu. 

”Kita merasakan saat ini posisi IAIN Imam Bonjol tidak lebih dari perguruan tinggi yang tengah berada di “Menara Gading”. Posisi ini hanya bisa dibangga-banggakan yang sifatnya masih khayalan belaka. Tapi aplikasinya belum terasa secara maksimal. Ke depan gerak dan program inilah yang patut di jabarkan secara luas antara Pemda Padang dengan IAIN yang saat ini mendidik mahasiswanya sebanya 10 ribu orang lebih," katanya.

IAIN-IB diharapkan berkontribusi untuk pengembangan ilmu keagamaan yang nantinya akan dituangkan dalam bentuk kerjasama pada bidang Tridharma Perguruan Tinggi. Seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 

"Kapan perlu tawaran untuk mahasiswa melakukan KKN dipusatkan di Kota Padang saja tentu akan dipertimbangkan secara matang,’’katanya.

Dalama pertemuan itu Walikota Padang menyerahkan majalah "Kaba Padang" kepada Rektor IAIN-IB Eka Putra Wirman. Sebaliknya, Rektor IAIN-IB juga menyerahkan majalah IAIN-IB kepada Walikota Padang. 

Terlihat hadir dalam kesempatan itu diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Yunisman, Kepala Bagian Kesra Al Amin, Kepala Bagian Humas dan Protokol Mursalim, serta Kepala Kankemenag Padang Japeri. (tf/ch).






Walikota Padang Ikut Tanam Padi Serentak Guna Dukung Swasembada Pangan 2017
BIJAK ONLINE (PADANG)-Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah bersama Danrem 032 Wirabraja, Kolonel Inf Bakti Agus F, serta unsur Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar dan Padang,  ikut menanam padi di persawahan Kelompok Tani Sawah Rangga Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tanga, Senin, 7 Desember 2015.

Kegiatan tanam padi serentak tersebut merupakan program pemerintah RI melalui Menteri Pertanian RI yang telah mengalihkan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan melakukan perbaikan irigasi, distribusi bibit, distribusi pupuk disertai penyuluhan. 

Selain itu juga ditambah, dengan pengadaan alat mesin pertanian untuk refocusing pada tiga komoditi utama yakni padi, jagung dan kedelai.

Danrem 032 Wirabraja, Bakti Agus F mengatakan, penanaman padi serentak tersebut, dilaksanakan di seluruh wilayah kabupaten/kota di Sumbar. Dalam hal ini, seluruh Kodim bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota melakukannya di berbagai areal kelompok tani.

“Kita menginginkan, kegiatan tersebut juga dapat mengejar target panen padi untuk bisa memenuhi kebutuhan beras pada Januari dan Februari mendatang. Itu yang kita ancang-ancang, sehingga secepat mungkin kita harus menanam dengan serentak. Kalau sekarang kita tanam, diperkirakan Februari paling lama kita sudah memiliki stok beras yang cukup,” terang Bakti Agus.

Terkait swasembada pangan 2017, Bakti Agus menyebut, upaya ini merupakan program pemerintah selama tiga tahun sejak pencanangan 2014 yang lalu.

“Sehingga diharapkan, pada 2017 semuanya sudah swasembada pangan. Untuk tahun ini kita sudah ada kelebihan, namun harus ditingkatkan lagi di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Walikota Padang, H Mahyeldi Dt Marajo juga mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Padang dan masyarakat tani Kota Padang menyatakan siap dan optimis dalam mendukung swasembada pangan tahun 2017. Hal ini dilihat, dari semua lahan yang ada pada 11 kecamatan di Kota Padang berjumlah 6000 hektar. Kemudian, perkembangan produksi padi di Padang dalam empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Peningkatan produksi padi ini disebabkan, karena beberapa program dan kegiatan yang telah diluncurkan pemerintah. Diantaranya seperti, perbaikan jaringan irigasi tersier, distribusi bibit, distribusi pupuk, penyuluhan dan pengadaan alat mesin pertanian yang bersumber dari APBN Kementerian Pertanian RI,” terang wako.

Adapun untuk saat ini, sebut Mahyeldi, Padang diakui masih butuh suplai beras dari daerah luar. Ini dikarenakan, kemampuan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat masih 30 persen. Sehingga, dalam mengantisipasi kebutuhan yang meningkat, kerja sama dengan daerah lain harus terus ditingkatkan.

“Makanya, kita terus mengupayakan, agar jumlah kali tanam meningkat setiap tahun. Kalau bisa tiga kali setahun untuk panen. Untuk ini, saya meminta Dinas Pertanian , Peternakan, Perkebunan dan Kehutananan (Dispernakbunhut) Kota Padang bersama seluruh stake holder, mampu bersama-sama petani meningkatkan produksi pertanian khususnya padi,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Sumbar, Besli menyebutkan, untuk produksi padi ditargetkan pada 2017 mencapai 3 juta ton gabah. Untuk mencapainya, perlu dilakukan beberapa langkah-langkah.

“Jadi melalui program pemerintah, kita telah memberikan bantuan-bantuan sarana produksi. Seperti berupa bibit, pupuk, sarana alsintan serta sarana pasca panen untuk mendukung saat panen. Harapan kita tentunya, dengan sinergi dan dukungan bersama-sama nantinya, sasaran produksi pada 2017 nanti akan dapat dicapai,” tutupnya. (tf/dv).

google+

linkedin