Hal itu disampaikan Geneus Umar, ketika menjadi narasumber kuliah umum mahasiswa beasiswa CSR Universitas Terbuka (UT). Acara itu bertema 'Self Regulated Learning (SRL)' di ruang rapat Balaikota Pariaman, Kamis (28/1/2016).
Dikatakan, Presiden pertama RI Soekarno, pernah berkata, berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku goncang dunia. Sebaliknya, berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Maka dari itu Genius, generasi muda untuk menjadi social engineering di tengah masyarakat.
Geneus menuturkan dengan adanya kelompok pemuda Pariaman yang sadar wisata lambat laun akan menularkan prilaku tersebut ke pemuda lainnya. Dengan adanya mahasiswa penerima beasiswa dari CSR UT, berarti para penerima merupakan mahasiswa pilihan.
"Beasiswa ini hendaknya semakin meningkatkan keinginan untuk belajar jujur dengan diri sendiri. Belajar disiplin dalam membagi waktu, sisihkan waktu kita buat belajar hasilnya akan kita rasakan nanti," kata Geneus lagi.
Disamping belajar, para pemuda harus bisa membagi waktu, berlaku positif bagi daerah sekaligus menjadi marketer wisata untuk Kota Pariaman.
Menurut Geneus, pendidikan adalah pemutus mata rantai kemiskinan. Dengan pendidikan manusia akan menjadi maju dan berkembang di tengah-tengah lingkungannya dan sekaligus akan dapat mengangkat status sosial keluarganya.
"Banyak hal yang dapat kita lakukan dengan pendidikan. Selain pengetahuan, pengalaman, juga menjadi panduan untuk dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Apabila pendidikan kita baik, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi sampai ke jenjang S3.
“Insha Allah kita akan berguna, terutama bagi keluarga, negeri, bangsa dan agama tidak ada yang sia-sia, kalau kita sudah menjadi orang cerdas dan berilmu di tengah masyarakat,” tukuk Geneus Umar dengan serius.
Acara itu dihadiri Kepala Unit Program Belajar Jarak jauh (UPBJJ) UT Padang, Yusrafiddin beserta dosen dan tutor UPBJJ UT Padang, Kadisbudpar Kota Pariaman Drs. H. Efendi Jamal, MM. (r/amir)