BIJAK ONLINE( PADANG)---Anggota Komisi IV DPRD Padang bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Padang melakukan peninjauan SMA Negeri  13 yang berada di Kelurahan Tanjung Aur Kecamatan Koto Tangah, Padang untuk memantau kerusakan ruangan belajar, akibat angin kencang yang melanda Kota Padang.

"Proses belajar mengajar jangan sampai terhenti karena kerusakan ruang belajar yang dilanda angin langkisau," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, ketika berkunjung ke SMA Negeri 13,  Selasa, 26 Januari 2016. Dalam kunjungan tersebut, hadir anggota komisi IV, Muharlion, Dian Anggraini, Dewi susanti, Zaharman dan Usman Ismail.

Menurut Jufri, tak lama lagi siswa kelas 3 akan mengikuti ujian akhir, sehingga sangat disayangkan bila proses belajar pengajar sampai terhenti. "Untuk itu, kepala Dinas Pendidikan harus secepatnya menyikapi kerusakan ruang belajar, agar pihak sekolah  bisa menyelesaikan perbaikan atap sekolah yang rusak dalam 5 hari ke depan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang Syofrizal mengatakan, untuk langkah awal menjelang mendapatkan bantuan dana perbaikan dari Pemko,  menyerahkan perbaikan sekolah kepada pihak sekolah untuk menanggulangi kondisi yang ada. "Untuk langkah awal, sekolah bisa menggunakan dana BOS karena dalam dana BOS ada bantuan untuk rehab ringan," katanya.

Kemudian, kata Syofrizal, pihak sekolah sudah piawai dalam membuat proposal dan mengajukan  kepada perusahan-perusahan yang ada di daerah ini. "Saya rasa pihak perusahaan yang ada disekitar SMA Negeri 13 ini, bersedia memberikan bantuan," katanya.

Setiap perusahaan, kata Syofrizal lagi, punya dana bantuan atau CSR untuk korban musibah bencana. "Saya berharap agar pihak sekolah juga secepatnya melaporkan kondisi tersebut kepada dinas pendidikan dan membuat estimasi biaya dari kerusakan tersebut," tambahnya.

Sementara Kepala SMA Negeri  13 Padang, Azwarman mengatakan, akibat angin kencang tersebut, tujuh ruangan  kelas digunakan untuk proses belajar mengajar serta  2 ruangan labor sekolah mengalami kerusakan pada atapnya. Kemudian, dua korban mengalami luka ringan akibat kena atap yang jatuh."Namun siswa yang mengalami luka ringan tersebut sudah dirawat di Puskesmas terdekat.," katanya.

Untuk mengatasi masalah kerusakan ruang belajar, kata Azwarman, proses belajar mengajar tidak berhenti, karena dierlakukan sistem belajar dua shift siang dan sore dengan memanfaat kelas yang masih utuh. (chan).

Dalam kunjungan tersebut, hadir anggota komisi IV, Muharlion, Dian Anggraini, Dewi susanti, Zaharman dan Usman Ismail( Chan)

google+

linkedin