JUDUL tulisan ini jelas akan membuat pendukung, simpatisan, dunsanak serta sahabat setia  paslon Muslim Kasim dan Fauzi Bahar yang kalah di Pilgub Sumbar, 9 Desember 2015 lalu, bagaikan kebakaran jenggot dan menyumpah serapah, sembari melontarkan berbagai penilian negatif. Tapi ya rapopi.

Tapi bagi pendukung, baik tim sukses, simpatisan, dunsanak, serta keluarga Prof Dr H Irwan Prayitno Psi Msi, jelas akan tersenyum-seyum dan mengacungkan jempol dengan berbagai puja dan puji. Ya rapopo juga.

Lantas timbul pertayaan kenapa saya bangga mendukung Prof IP?. Jawabannya hanya sederhana saja, karena anak Nagari Taratak Kuranji ini, berhasil memenangkan Pilgub Sumbar, 9 Demseber 2015 lalu dengan santai, tenang dan selalu bertawakal kepada Sang Maha Kuasa di jagat raya ini, yakni Allah. Kata Prof IP, soal siapa yang akan menjadi gubernur itu, namanya sudah ada di luhmahfuz. Yakinlah dan percayalah. 

Untuk itu, ya wajar saja jika seusai tanggal penceblosan,  9 Desember 2015 lalu, Prof IP pergi memangkas rambutnya, dan tak terlihat kasak-kusuk berkunjung ke setiap TPS, sebagaimana yang dilakukan Muslim Kasim dan timnya. Kemudian, saat proses gugatan MK-FB bakal tuntas di Mahkamah Konstitusi, Prof IP, juga  memilih untuk beribadah umrah ke tanah suci mekkah, sehingga tak menghadiri acara bersejarah bagi MK-FB tersebut. 

Dari fakta itu, terlihat  Prof IP sangat mahir dalam berkomunikasi dengan lintas partai, antara PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung dan pendukung. Meskipun ada riak-riak para politisi di kedua partai tersebut, namun Prof IP, sangat mahir meredam setiap titik gejolak yang akan muncul. Bahkan, Prof IP, lihai juga menyatukan visi dan misi antara timses partai dengan tim relawan, tim simpatisan dan para dunsanak, serta para sahabat. 

Yang hebatnya lagi, saya pun selalu mendapatkan informasi, tentang dialog Pro IP dengan para petinggi partai pendukung dan pengusuang paslon MK-FB. Informasi yang saya peroleh tersebut;"Partainya dukung MK-FB, tapi kadernya dukung Prof IP". 

Yang menarikya lagi, saya pun sering juga mendapat informasi, tentang  adanya dialog elit politik partai pendukung MK-FB, dengan prof IP dengan berbagai kajian dengan thema membahas program pembangunan Sumatera Barat kedepan atau lima tahun dikepemimpinan keduanya. Maaf, tasanya tak etis juga menunjuk batang hidung para elit politik partai pengusung dan pendukung MK-FB tersebut, yang berkomunikasi politik dengan prof IP. 

Jujur, untuk melacak kelemahan dan kekurangn Prof IP dalam berkecimpung dipanggung politik, sangat sulit. Tampaknya, sebagai mantan anggota DPR RI selama tiga periode, Prof IP sudah boleh dikatakan sangat matang bermain dan melakukan berbagai manuver politik, yang santun dan beretika. Bahkan, fitnah terhadap dirinya, tak pernah pula dibalasnya dengan fitnah. 

Kini, Prof IP hanya menunggu proses waktu pelantikan untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya membangun Sumatera Barat yang madani dan sejahtera. Soalnya, sebagai gubernur Sumbar periode 2016-2021, KPU SUmbar melalui rapat pleno, Sabtu, 24 Januari 2016 telah menetapkan Prof IP sebagai gubernur terpilih. 

Pada tulisan ini, perlu juga saya sampaikan kepada timses, tim relawan, tim simpatisan, dunsanak, keluarga dan sahabat Prof IP, bahwa sebagai seorang pemimpin di Sumatera Barat, ada penegasan Prof DR H Irwan Prayitno Psi Msi yang perlu diingat. "Untuk membantu para pendukung saya secara individu, saya tak sangguup. Tapi kalau untuk membatu secara berkelompok, Insya Allah saya siap," begitu kira-kira penjelasan dan penegasan Prof IP, diawal kampanye. (Penulis wartawan Tabloid Bijak dan Padangpos.com). 


google+

linkedin