Sakar Soeib |
Close Circuit Television (CCTV) merupakan sejenis kemera pengintai untuk mengetahui hal-hal yang diluar jangkauan sekolah dalam mengawasi anak-anaknya kalau tidak jujur atau berbohong atau juga untuk mengetahui anak-anak yang merokok dan lain sebagainya. “Kita ingin anak-anak ini terus menjaga kejujuran, disiplin yang bukan karena dibuat-buat. Akan tyetapi benar-benar mereka tanamkan di dalam jiwa mereka bagaimana sikap jujur dan tanggungjawab penuh bukan karena ada orang atau guru yang mengawasi. Cukup kita ajarkan bahwa mereka kalau salah ada Tuhan yang melihat,” tutur Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Gunung Talang, Sakar Soeib, di ruang kerjanya, Sabtu (9/1). Selain bel dan CCTV juga tergantung listrik kalau mati, maka kepercayaan yang ditanamkan kepada anak tidak tergantung listrik, hanya kepada Tuhan tempat kita bertanggungjawab.
Dijelaskan Sakar Soeib, program sekolah tanpa bel dan CCTV di setiap sudut ruangan seperti yang diterapkan banyak sekolah lain, didukung penuh oleh orang tua siswa dan komite sekolah serta masyarakat sekitar. “Pekerjaan guru adalah sangat mulia karena mengajarkan ilmu kepada sesama manusia. Jadi keberhasilan siswa dan siswi, adalah tanggungjawab guru dan orang tua agar menjadi manusia berkarakter dan tidak sekedar slogan,” tutur Sakar Soeib.
Selain itu menurut Sakar Soeib, peran dan tanggungjawab guru dalam membentuk karakter anak didik agar selalu jujur, juga sangat menentukan keberhasilan membentuk karakter si anak. Sekolah Umum Berbasis Pesantern ini, juga dikenal dengan sekolah mirip pesantren karena cara berpakaian siswa juga diajarkan bagaimana seorang muslim berpakaian. “Kita ingin mendidik anak-anak mengerti etika dan sopan santun serta memahami ilmu agama untuk bekal mereka dalam menjalani kehidupan ini baik di dunia maupun untuk akherat kelak,” terang Sakar Soeib (wandy)