BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Wakil Wali Kota Pariaman, Dr. H. Geneus Umar, mengatakan, Nabi Muhammad Saw, adalah sosok yang lengkap. Bukan hanya dari sisi akhlak dan karakternya, tapi juga dari sisi perjalanan hidupnya. 

Beliau pernah mengalami kemiskinan. Tapi kekayaan juga pernah beliau rasakan. Beliau miskin dengan keridhaan dan kaya dengan rasa syukur. Beliau tidak pernah bersedih dengan dunia yang hilang darinya. Dan beliau tidak berbangga dengan belimpahnya dunia.

Ungkapan itu disampaikan Geneus Umar, pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mesjid Raya Kampung Baru, Minggu (17/1/2016), malam. 

Dikatakan, Rasulullah Saw, pernah mendermakan kambing sepenuh lembah. Ya, beliau memiliki kambing sepenuh lembah, kemudian beliau berikan hanya kepada satu orang. Di lain hari, di rumahnya tak ada sesuatu untuk dimakan. Beliau zuhud, sederhana, dan bersahaja. "Perilaku beliau yang penuh kasih sayang, welas asih dan peduli terhadap sesama," ucap Genius Umar.

Pada sisi lain Genius, juga mengatakan, saat ini diperlukan kebersamaan yang berkesinambungan antara pemimpin, pemuda, ninik mamak, dan masyarakat, sehingga untuk mewujudkan Kota Pariaman yang diinginkan bersama dapat tercapai. 

Menurut Geneus pemimpin itu harus menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat yang dipimpinnya. Pemuda harus menjadi pemuda produktif, kreatif dan inovatif agar menghasilkan generasi muda yang berguna. "Ninik Mamak harus jadi pengawas bagi anak dan kemenakannya, sehingga dapat mengontrol mereka ke arah yang positif dan masyarakat harus menjadi masyarakat yang mandiri dan mematuhi peraturan yang dibuat untuk mereka," ujarnya.

Genius menghimbau agar umat muslim kembali ke akhlak mulia yang dibawa  Nabi Muhammad SAW. Dengan peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad Saw, hendaknya dapat membangkitkan kembali bahwa Islam itu agama yang indah. “Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, sebagaimana sifat Nabi, Siddiq, Amanah, Fathonah dan Tabliq yang harus diikuti oleh semua umat muslim,” tukuknya.

Bertindak sebagai penceramah malam itu, Syeikh. K.H Sa’adih Al Batawi dan Ustadz K.H. Ahmad Subhan, dari Majelis Dzikir As-Samawaat Al Maliki, Jakarta.

Dalam ceramahnya ia mengatakan dengan maraknya saat ini Islam radikal mulai dari Gafatar sampai ISIS, hendaknya dengan meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad dapat membentengi diri kita dari ajaran sesat tersebut. "Mulai dari diri kita sendiri, keluarga, lingkungan dan masyarakat, kita perbaiki akhlak kita menurut Al Qur’an dan Sunah Rasullullah SAW," ujarnya.

"Mari kita kaji tentang apa yang dapat kita peroleh dari peringatan maulid ini. Mulai dari meningkatkan keimanan dengan menghadiri pengajian, dan semakin mempererat tali silaturahmi antar umat seagama, antar umat beragama, dan antar umat beragama dengan pemerintah," kata dia.
Kalau umat muslim meneladani semua sifat rasullullah, imbuhnya, niscaya kaum muslim akan terhindar dari pengaruh negatif. "Menjadi sosok yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat," tutupnya. (amir)

google+

linkedin