Tampak satu ekor beruang madu yang berhasil ditangkap oleh pihak BKSDA Sumbar Jum’at malam lalu (8/1) di kawasan Lubuk Selasih karena kehadirannya sangat meresahkan warga setempat.


BIJAK ONLINE (SOLOK)-Masyarakat jorong Lubuk Selasih, nagari Batang Barus, kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, sejak dua Minggu terakhir diresahkan dengan kehadiran binatang buas, yakni beruang madu atau dalam bahasa latinnya disebut Helarctos Malayanus.

“Sudah dua kali beruang ini masuk dapur rumah saya dan saya bersama keluarga sangat takut sekali,” tutur Eli (53) warga dusun Simpang Tigo, Lubuk Selasih, Minggu (10/1), ketika menceritakan beruang seukuran monyet dewasa dan berwarna hitam dengan moncong warna putih. 

Dijelaskan Eli, jumlah beruang yang masuk rumah sebanyak 3 ekor sejak awal Januari 2016 lalu. “Jumlah beruang ini diperkirakan lebih dari sepuluh ekor, sebab kalau malam akan kedengaran suara beruang yang saling bersahutan. Untuk menjaga hal-hal yang tidak kami duga, kami melapor ke walinagari dan bapak walinagari langsung menghubungi orang BKSDA Sumbar, karena binatang dilindungi karena masuk satwa langka,” tambah Eli.

Selain masuk ke rumah Eli, beruang madu juga mengganggu kenyaman warga untuk beraktivitas sehari-hari. Jorong Lubuk Selasih yang letaknya sangat strategis dan hanya berjarak 1 Kilometer dari Arosuka, Ibukota Kabupaten Solok, serta hanya berjarak 0,50 meter dari Polres Arosuka dan merupakan kawasan sibuk dan dibelah oleh jalan negara Padang Solok dan menuju Solok Selatan dan Jambi. Sayangnya jorong ini diapit oleh hutan lindung yang merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). 

Walinagari Batang Barus, Syamsul Azwar menyebutkan, setelah mendapat laporan dari warga tentang mengamuknya beruang madu, maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak BKSDA Sumbar. “Setelah orang BKSDA Sumbar datang, mereka langsung memasang kerangkeng atau jebakan yang dibawa dari Padang. Hari pertama sekitar Rabu lalu, satu ekor beruang sempat masuk, namun lepas. Hari kedua hanya seekor babi hutan yang berhasil ditangkat masuk kerangkeng. Baru hari ketiga sekitar hari Jumat malam tanggal 8 Januari sekitar jam 10. 30 WIB pihak BKSDA berhasil menangkap 1 ekor beruang madu berjenis kelamin betina dan langsung dibawa ke Padang,” tutur Syamsul Azwar. 

Beruang tersebut langsung dibawa ke kantor BKSDA Sumbar di Padang. Walinagari yang juga merupakan Ketua Forwana Kabupaten Solok ini juga menjelaskan bahwa saat ini kehadiran beruang madu sudah sangat meresahkan, karena selain masuk ke rumah warga, kawanan beruang ini juga sudah berani masuk dan bermain di BLK Lubuk Selasih atau samping kantor Dinas Sosial dan Tenaga Keraja Kabupaten Solok. “Kita meminta pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Solok jangan berdiam saja dan harus ada tindakan untuk mengatasi keberadaan beruang madu ini, karena jumlahnya diperkirakan lebihdari 10 ekor dan menresahkan masyarakat,” tutur Syamsul Azwar.

Salah seorang petugas Polisi Kehutanan dari BKSDA Sumbar Wilayah 3 yakni wilayah tugas Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Dhamasraya, Sawahlunto, Pesisir Selatan dan Sawahlunto, Ajizan menyampaikan bahwa keluarnya para beruang madu tersebut karena kekurangan makanan di hutan atau karena hutan sudah banyak yang dirusak masyarakat. “Para beruang ini mungkin mencari makan ke kampung karena di hutan makanan sudah jarang. Untuk itu kita menghimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan selalu memberi informasi kalau beruang madu tersebut masuk keperkarangan warga kepada kami atau melalui walinagari,” tutur Ajizan (wandy)


google+

linkedin