BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Wali Kota Pariaman, Drs. H. Mukhlis Rahman, MM, akan membuat gebrakan baru dengan mengangkat “Dubalang” disetiap desa dan kelurahan, untuk mengantisipasi masuknya paham radikalisme. 

Mukhlis mengatakan hal itu, Selasa (26/1/2016) di Pariaman, akhir-akhir ini banyak aliran yang menyimpang dari kaidah Islam yang marak, termasuk Gafatar. Setiap desa atau kelurahan ditempatkan dua orang “dubalang” yang diambilkan dari putra daerah sendiri. 

Dikatakan, selama ini, pemerintah sudah memiliki anggota Linmas namun hanya difungsikan saat proses pemilu saja. Tim pengamanan yang diberi nama dubalang atau semacam anggota hansip, namun tidak menggunakan seragam khusus hanya menggunakan seragam adat serba hitam. 

Selain itu, para dubalang juga dibekali ilmu beladiri dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk menjaga desa yang diawasi. Selain memberikan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat, sekaligus menghidupkan kembali bela diri silat di ranah Pariaman.

"Rencananya pemerintah mulai menjalankan dubalang pada Februari 2016, para dubalang juga diberi honor oleh pemerintah melalui dana desa. Batas usia maksimum dubalang 30 tahun," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Pariaman, AKBP Riko Junaldy, mengatakan sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemko Pariaman dalam mencegah masuknya paham radikalisme dan berbagai aliran yang berkedok agama Islam.

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, kata dia, semua pihak harus saling bekerja sama."Selain memberdayakan para dubalang sebagai penjaga desa dan kelurahan, langkah wajib lapor bagi masyarakat yang tidak memiliki identitas resmi juga baik untuk diterapkan," tambahnya. (amir)

google+

linkedin