Tampak masyarakat jorong Lubuk Selasih, nagari Batang Barus, kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok tampak berkumpul di halaman rumah warga dan didampingi walinagari Syamsul Azwar (kanan baju merah), karena takut rumah mereka dimasuki beruang madu

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Sampai hari Rabu sore (13/1), masyarakat Jorong Lubuk Selasih, nagari Batang Barus, kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, masih diteror oleh aksi beruang madu, yang sudah berkeliaran di kampung yang berbatas langsung dengan hutan negara tersebut.

“Sudah dua Minggu ini masyarakat kami dihantui ketakutan. Apalagi kalau sore sudah tiba, maka masyarakat akan berkumpul di lapangan, karena takut dengan serangan beruang madu,”  tutur Syamsul Azwar, Walinagari Batang Barus, di Lubuk Selasih Selasa sore. 

Meski pihak polhut dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar sudah berhasil menangkat satu ekor beruang madu dari sekitar 10 ekor jumlah beruang yang berkeliaran di Lubuk Selasih, namun sampai saat ini pihak BKSDA masih berupaya keras untuk menangkat binatang yang berwarna hitam dan moncong berwarna putih itu. 

Kemudian juga sejak dua Minggu terakhir, kehadiran binatang buas, yakni beruang madu atau dalam bahasa latinnya disebut Helarctos Malayanus atau bahasa masyarakat setempat disebut Cuping itu mengusik ketenganan warga, namun anehnya pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Solok sampai saat ini belum ada yang turun ke lapangan. “Ini masuk yang aneh juga, padahal pihak BKSDA saja sudah bolak balik dari Padang kesini, tapi kok Dinas Kehutanan Kabupaten Solok tidak ada yang turun. Padahal hampir semua koran harian sudah memberitakan masalah beruang madu ini,” jelas Syamsul Azwar.

Seperti diberitakan sebelumnya, beruang madu ini sudah dua kali masuk dapur ke rumah warga seperti rumah Buuk Eli (53) warga dusun Simpang Tigo, Lubuk Selasih, hari Minggu lalu. Selain masuk ke rumah Eli, beruang madu juga mengganggu kenyaman warga untuk beraktivitas sehari-hari. Jorong Lubuk Selasih yang letaknya sangat strategis dan hanya berjarak 1 Kilometer dari Arosuka, Ibukota Kabupaten Solok, serta hanya berjarak 0,50 meter dari Polres Arosuka dan merupakan kawasan sibuk dan dibelah oleh jalan negara Padang Solok dan menuju Solok Selatan dan Jambi. Sayangnya jorong ini diapit oleh hutan lindung yang merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam. 

Sampai Selasa malam, pihak polhut dari BKSDA Sumbar masih memasang kerangkeng atau jebakan yang dibawa dari Padang. Hari pertama sekitar Rabu lalu, satu ekor beruang sempat masuk, namun lepas. Hari kedua hanya seekor babi hutan yang berhasil ditangkat masuk kerangkeng. Baru hari ketiga sekitar hari Jumat malam tanggal 8 Januari sekitar jam 10. 30 WIB pihak BKSDA berhasil menangkap 1 ekor beruang madu berjenis kelamin betina dan langsung dibawa ke Padang. Beruang madu ini selain masuk ke rumah warga, juga sudah berani masuk dan bermain di BLK Lubuk Selasih atau samping kantor Dinas Sosial dan Tenaga Keraja Kabupaten Solok.

“Kita meminta pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Solok jangan berdiam saja dan harus ada tindakan untuk mengatasi keberadaan beruang madu ini, karena jumlahnya diperkirakan lebih dari 10 ekor dan meresahkan masyarakat,” tutur Ahmad, yang membuka warung nasi persis di depan kantor Samsat lama, Lubuk Selasih..

Salah seorang petugas Polisi Kehutanan dari BKSDA Sumbar Wilayah 3 yakni wilayah tugas Kabupaten Solok, Solok Selatan, Sijunjung, Dhamasraya, Sawahlunto, Pesisir Selatan dan Sawahlunto, Ajizan   menyampaikan bahwa keluarnya para beruang madu tersebut karena kekurangan makanan di hutan atau karena hutan sudah banyak yang dirusak masyarakat.

 “Para beruang ini mungkin mencari makan ke kampung karena di hutan makanan sudah jarang. Untuk itu kita menghimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan selalu memberi informasi kalau beruang madu tersebut masuk keperkarangan warga kepada kami atau melalui walinagari,” tutur Ajizan. 
Sampai berita ini diturunkan, puluhan masyarakat kalau sore sudah datang, langsung berkumpul di tempat keramaian sambil membakar api unggun karena konon kabarnya beruang tersebut takut sama api unggun (wandy)

google+

linkedin