BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)-Pemko Pariaman menghibau masyarakat selalu waspada terhadap penyebaran virus rabies. Mengingat pada Tahun 2014 kasus gigitan hewan masih cukup tinggi di daerah ini, bedasarkan data UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Pos Inseminasi Buatan (IB) terjadi 117 kasus gigitan hewan.

Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Pos Inseminasi Buatan (IB), Anang Yusup Senin (26/1/2015) dikantornya Jati, mengatakan dari jumlah tersebut 4 kasus positif terjangkit virus rabies dan sisanya bebas virus rabies.

Dikatakannya, rabies disebut juga penyakit anjing gila. Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh birus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kera, kucing, dan kelalawar.

"Hewan yang menularkan virus rabies hewan yang sering kontak langsung dengan manusia dan banyak berada di lingkungan rumah kita. Sewaktu waktu bisa saja virus ini menular pada manusia" ujarnya.

Menurutnya, belum seluruhnya masyarakat Pariaman menyadari akan ancaman bahaya virus rabies ini. Partisipasi masyarakat masih rendah dalam pencegahan penularan virus ini.

"Rabies virus sangat berbahaya, hanya bisa dijegah dan tidak bisa diobati. Untuk itu kami himbau masyarakat untuk melakukan vaksin terhadap peliharaannya, seperti anjing dan kucing" tambanya.
Untuk pencegahan virus rabies, tahun 2015 ini berbagai program  dilakukan seperti sosialisasi, vaksin secara geratis, eliminasi anjing liar, sterilisasi, dan akan menggelar bulan vaksin rabies massal.



Untuk itu, diharapkan di tahun ini peran serta perangkat desa/ kelurahan untuk dapat mengerakan masyarakatnya agar dapat berpartisipasi dalam mensukseskan dan memberantas virus rabies. (amir)

google+

linkedin