BIJAK ONLINE (SOLOK)-Janji para anggota DPRDKabupaten Solok priode 20014-2019 untuk merubah image citra DPRD sebagai lembaga terhormat, ternyata belum bisa diwujudkan. Bahkan menurut Sekretrais PWI Kabupaten Solok, Riswan Jaya, SH, prilaku para anggota DPRD baru, tidak lebih baik dari pada para pendahulunya.

“Dulu para petinggi anggota DPRD Kabupaten Solok, sudah berjanji kepada masyarakat Kabupaten Solok untuk membawa nama DPRD sebagai lembaga terhormat kepada posisinya, namun sampai saat ini janji itu hanya sebatas isapan jempol belaka,”tutur Riswan Jaya, Minggu (8/3) di Solok. Dijelaskan Riswan Jaya, pada awal Agustus 2014 lalu, seluruh petinggi DPRD dan Sekwan, mengadakan jumpa Pers dengan para wartawan yang meliput di Kabupaten Solok. 

Disana mereka para unsur pimpinan DPRD, sudah berjanji akan mengubah prilaku dewan lama yang banyak disorot, karena tidak kedisiplinan mereka untuk menghadiri sidang-sidang penting, seperti Paripurna dan hearing dengan mitra kerja dan lain sebagainya. “Tapi saya melihat, prilaku dewan sekarang sama saja dengan yang dulu. Jadi untuk apa berjanji kalau bukan untuk ditepati,” tutur Riswan Jaya, yang juga Ketua Solidaritas Wartawan Independen Solok (SWIS) itu.

Lebih jauh disebutkan Riswan, dalam awal tahun 2015 ini saja, banyak anggota DPRD Kabupaten lain yang datang ke Kabupaten Solok, seperti anggota DPRD dari Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, Pariaman dan juga Tanah Datar. Tetapi hanya beberapa orang saja yang menerima kedatangan rekan mereka tersebut. 

Selain itu, dalam rapat dengar pendapat dengan mitra kerja, juga banyak anggota Komisi yang tidak hadir. Bahkan pada saat tanggal 24 Februari 2015 lalu dalam sidang dengan agenda Penyampaian Pendapat akhir Fraksi, Penandatanganan Persetujuan Bersama Bupati Solok dengan DPRD tentang Rancangan Peraturan Daerah untuk dijadikan Perda, ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena anggota dewan yang hadir di bawah qourum.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin mengakui bahwa dalam satu bulan terakhir, memang agenda anggota dewan sangat padat, termasuk turun ke daerah pemilihan untuk menjemput aspirasi masyarakat. “Kita sangat berterimakasih dengan adanya kritikan dari media,mudah-mudahan kedepan kita akan terus benahi masalah kedisiplinan ini,” tutur Yondri Samin (wandy)

google+

linkedin