BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)—Pariaman “tadanga langang batabuik makanyo rami”, bakal terulang kembali. Pasalnya, sejak dilarangnya, kendaraan  Angkutan Desa (Angdes) masuk ke Kota Pariaman, kini pedagang telah merasakan Pasar Pariaman terasa sepi.  

Kini Pedagang Pasar Pariaman, melakukan demonstrasi di Halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Kota Pariaman, Kamis (26/3/2015). Unjuk rasa Pedagang itu  didukung  Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) bersama LSM Caredek, LSM Gempur, IWAPI.  

Sejumlah perwakilan pendemo diterima oleh Anggota DPRD untuk melakukan audiensi, dan sejumlah lainnya tetap melakukan orasi di halaman Kantor DPRD yang dijaga oleh Satpol PP dibantu pasukan Dalmas Polres Pariaman.

Mereka  menuntut Pemerintah Kota Pariaman,  mencabut Perwako No 29 Tahun 2012 tentang Angdes, karena dianggap sebagai biang keladi pokok persoalan sepinya Pasar Pariaman.

Sementara itu, Ketua IWAPI yang juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  Nasdem Kota Pariaman, Ir,Dewi Fitri Deswati  mengaku akan  menggunakan hak angket terhadap Perwako No 29 Tahun 2012 karena dianggap merugikan rakyat kecil.

Kurangnya pengunjung  Pasar Jati Pariaman,  karena Pemko Pariaman, melalui dinas instansi terkait, tidak mempunyai konsep yang matang di dalam meramaikan Pasar Jati Pariaman. Akbatnya, Angdes yang dikorbankan. 

“Perwako dinilai merugikan masyarakat. Sementara Pemerentah harus memikirkan bagaimana mensejehterakan rakyat. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya merugikan masyarakat”, tutur isteri Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman ini dengan suara lantang. (amir)

google+

linkedin