BIJAK ONLINE (SOLOK)-Mahendra Sinapa salah seorang tokoh masyarakat mempertanyakan hasil nyata atau keuntungan dari beberapa kali kunjungan kerja anggota dewan ke luar daerah.

“Memang kunker adalah tugas anggota dewan, tetapi kita masyarakat sangat mendambakan bahwa hendaknya ada hasil yang diimplementasikan untuk daerah Kabupaten Solok. Kalau tidak, sekali jalan saja seluruh anggota dewan minimal menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta atau setengah miliar,” kata  Mahendra Sinapa ketika dihubungi Tabloid Bijak masalah Kunker DPRD, sejak  Senin 16 Maret, hingga Jumat  20 Maret 2015.

Menurut Mahendra, alangkah baiknya jika sekembali dari Kunjungan Kerja (Kunker), anggota dewan yang terhormat tersebut menyebarluaskan informasi tentang hasil yang diperoleh dari kunker, sehingga masyarakat tahu apa yang diperoleh dari kunker tersebut.

Selama ini, kata Mahendra lagi,  masyarakat memang tidak disalahkan menuding anggota dewan kalau keluar daerah lebih banyak hanya melakukan jalan-jalan. Sebab, hasil dari setiap kunjungan keluar daerah itu belum ada yang berbekas untuk diterapkan di Kabupaten Solok. “Jadi wajar saja masyarakat mengkritik setiap dewan melakukan kunker,” tambahnya.
 
Berdasarkan data Tabloid Bijhak, seluruh anggota DPRD Kabupaten Solok yang terbagi dalam tiga Komisi, yakni Komisi A, B dan C, akan melakukan kunjugan kerja (kunker) ke luar daerah.

Informasi yang berhasil dihimpun dari Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Solok, rencananya Komisi A akan study banding ke Kalimantan Timur, Komisi B ke Makassar, Sulawesi Selatan  dan Komisi C ke Samarinda, Kalimantan Timur.

Meski setiap kunjungan ke luar daerah alias kunker, media selalu menyoroti keberangkatan anggota dewan, namun menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Septrismen Sutan Putih, kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Solok, sudah diagendakan pada rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD.

Selain itu, kunjungan kerja Komisi yang ada di DPRD, akan didampingi oleh mitra kerja, seperti Komisi C bersama Dinas Pertanian, Komisi A bersama Dinas Pendidikan dan Komisi B bersama DPPKA atau Pariwisata.

“Keberangkatan kita sudah diagendakan oleh Bamus dan kita juga membawa mitra kerja untuk melihat dari dekat apa yang akan kita bahas di daerah tujuan untuk diterapkan kalau seandanya cocok dengan daerah kita,” tutur Septrismen Sutan Putih, Minggu (15/3) di Koto Baru.(wandy)


google+

linkedin