BIJAK ONLINE (PADANG)-Check Dam Koto Pulai di kelurahan Koto Pulai, kecamatan Koto Tangah, kota Padang kini dalam kondisi rusak berat. Hampir separo bangunan infrastruktur pengendalian banjir sungai Batang Air Dingin itu hancur berantakan. Walau merupakan kewenangannya, tapi belum ada tanda-tanda bakal diperbaiki oleh Balai Wilayah Sungai Sumatra V.

Berdasarkan data yang dihimpun,  sekitar tahun 1998, pemerintah pusat melalui Proyek Pengendalian Banjir Kota Padang di bawah kendali Ditjen SDA, Kementerian PU membangun infrastruktur pengendalian banjir kota Padang tahap II. Salah satu yang dibangun adalah, Check Dam Koto Pulai dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero). Bangunan dam pengaman jembatan jalan Padang By Pass KM 18 tersebut selesai dibangun tahun 2001.

Sekitar tahun 2011, Check Dam Koto Pulai mengalami kerusakan lumayan parah. Dan, tahun 2012, Balai Wilayah Sungai Sumatra V, UPT Ditjen SDA, Kementerian PU melakukan perbaikan dengan konstruksi susunan batu bolder. Namun, karena sungai Batang Air Dingin tersebut sering banjir, check dam tersebut kembali mengalami kerusakan. Kerusakan kali ini sangat parah. Hampir separo bangunan tersebut hancur berantakan.

Dari hasil pantauan, Kamis (12/3), hampir separo konstruksi kotak-kotak susunan batu bolder dicor beton dan susunan batu buler, pada dasar sungai check dam tersebut terlihat hancur berantakan. Konstruksi penahan laju terjunan air sungai tersebut terlihat patah-patah dan terban tergerus arus banjir. Sekitar 50 meter konstruksi perkuatan tebing sungai berupa balok beton dan pasangan batu pada sayap check dam sebelah kanan aliran sungai juga terlihat tergerus banjir, bahkan ada yang ambrol dan patah-patah. Di beberapa bagian lantai utama check dam tersebut juga terlihat mengalami kerusakan serius.

Menurut Supratman, tokoh masyarakat Koto Pulai, kerusakan tersebut terjadi karena sungai Batang Air Dingin sering meluap dengan debit yang tinggi. “Kerusakan semakin parah karena perbaikan pada tahun 2012 tidak maksimal,” ujarnya. “Kalau tidak segera diperbaiki, banjir berikutnya bisa merusak bangunan utama check dam ini,” tambah Supratman yang akrab disapa Mak Itam Karate itu. “Kalau itu terjadi, jembatan By Pass terancam ambrol disapu banjir,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Bakri yang juga tokoh masyarakat Koto Pulai. Bakri yang lebih dikenal dengan sapaan Ujang Pulai itu meminta pihak terkait untuk segera memperbaiki kerusakan check dam tersebut. “Kalau tidak, kerusakannya akan semakin parah, dan akan membutuhkan biaya yang lebih besar lagi untuk memperbaikinya,” tegasnya. “Selain mengancam keselamatan jembatan By Pass, kerusakan check dam ini juga mengancam keselamatan permukiman dan lahan pertanian masyarakat,” pungkasnya.

Segera Ditinjau ke Lapangan

M Adek Rizaldi, ST, MTech, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra V yang dikonfirmasi via ponselnya, Jumat (13/3) mengaku belum mendapat laporan tentang kerusakan Check Dam Koto Pulai tersebut. “Kerusakan sebelumnya sudah kita perbaiki, Kalau yang sekarang, saya belum mendapat laporan,” ujarnya. “Segera kita tinjau ke lapangan,” tegasnya sembari menyebutkan, pihaknya kini sedang menyusun program rehabilitasi konstruksi bangunan pengendalian banjir kota Padang tahap I dan II.

Ditegaskan Adek Rizaldi, pihaknya sudah mulai mendata kerusakan-kerusakan pada konstruksi proyek pengendalian banjir kota Padang tahap I dan II. “Kita akan tangani secara menyeluruh, termasuk kerusakan pada Check Dam Koto Pulai,” ujarnya. “Ini juga salah satu perioritas dalam program kita di Balai Sungai,” tegasnya. “Dan, ini butuh dana besar, karena pengerjaannya harus didahului dengan pekerjaan cofferdam (kisdam) dan dewatering (pengeringan),” tegasnya lagi. “Segera kita tinjau ke lapangan,” pungkas Adek Rizaldi.

Seperti diketahun, check dam adalah bangunan pengendali yang dibuat karena adanya aliran air dengan konsentrasi sedimen yang cukup besar, dimana sedimen tersebut berasal dari erosi tanah pada bagian hulu sungai. Check dam dibangun pada alur-alur sungai yang curam dan banyak bangunan/lahan pertanian yang harus diselamatkan dari amukan banjir besar. Bangunan check dam mirip bendung, tapi fungsinya berbeda. Kalau bendung, fungsinya untuk menampung air, sedangkan check dam untuk pengendali laju arus sungai. (novermal)

google+

linkedin