BAGI kalangan aktifis yang pro demokrasi, terutama masalah perjuangan rakyat badarai di Orde Baru, sosok Miko Kamal sudah tak asing lagi. Persoalan itu, karena seorang Miko Kamal berkenan atau bersedia mengabdikan dirinya sebagai Ketua LBH Padang, yang nota bene banyak tantangan dan rintangan dalam kiprahnya di balantika hukum di era 1990-an. 

Jujur, saya termasuk wartawan yang senang dan bahkan menjadikan Miko Kamal sebagai seorang pendekar hukum di Kota Padang dan Ranah Minang. Cara Miko Kamal melindungi dan memberikan rasa keadilan bagi rakyat  badarai, boleh dikataan sama dengan cara Adnan Buyung Nasional (almarhum) di kancah nasional.  

Sebagai seorang praktisi hukum, Miko Kamal tak pernah mengelak atau lempar batu sebunyitangan dalam setiap wawancara. Bahkan, Miko Kamal tak hanya berbicara vokal, tetapi kajian hukumnya, sangat tajam dan mendalam. Untuk itu, rasanya tidak berlebihan pula kalau saya memuji dan salut dengan rekam jejaknya, yang sengaja memperdalam ilmu hukumnya ke negeri kanguru, Australia.

Sekembali dari Australia, Miko Kamal tak hanya mengabdikan dirinya sebagai lawyer dan dosen diperguruan tinggi Bung Hatta, tapi juga membuat gebrakan yang diberinya nama PKL Hebat dan Kopi Dinding yang sarat dengan kegiatan sosial. Khsusus untuk PKL, Miko Kamal termasuk praktisi hukum yang ikut membantu Walikota Padang, untuk menertibkan PKL tanpa melanggar hukum.

Khusus Kopi Dinding, Miko Kamal juga berhasil mengajak Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno untuk mampir ngopi di Warung Ongga. Bahkan kini, promosi Kopi Dinding yang dirancang Miko Kamal, setiap hari kian mengeliat dan berkembang. 

KINI Miko Kamal lagi asyik memperlebar promosi Kopi Dinding dengan T-shirt yang dirancangnya dan kemudian, bajo kaos oblong itu sengaja diajaknya beberapa waratwan dan pejabat negara untuk memakai baju tersebut. Semoga gebrakan Miko Kamal ini menjadi inspirasi bagi praktisi hukum yang lainnya. Bravo Miko Kamal dan lanjutkan perjuangannya. (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com)

google+

linkedin