BIJAK ONLINE (PADANG)-Setelah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyatakan siap hadir beberapa waktu lalu, kini giliran Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Drs. H Apris yang memberikan dukungan serupa terhadap rencana kegiatan seminar yang akan digelar Forum Jurnalis Kota Padang (FJKP), 27 Oktober mendatang.

“Insya Allah, saya siap hadir dan mendukung penuh kegiatan seminar yang akan digelar FJKP ini. Tema yang diangkatkan cukup menarik dan sangat relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini,” ungkap Apris ketika berbincang-bincang dengan wartawan Bara Online Media (BOM) di kantor DPW Partai Nasdem Sumbar komplek GOR H Agus Salim Padang, Jumat (21/10).

Menurutnya, seminar tentang penanganan masalah banjir di Kota Padang yang digelar FJKP ini sangat menarik untuk dibahas guna mencari solusi yang tepat. Soalnya, dalam beberapa tahun terakhir ini Kota Padang sering dilanda banjir akibat perkembangan pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat.

Meski Pemerintah Kota (Pemko) Padang sudah berusaha mengatasinya, namun beberapa lokasi masih tetap saja digenangi banjir. Seperti di kawasan Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Nanggalo, Lubuk Begalung dan lainnya.

“Kita tidak menyalahkan pemerintah, cuma penanganan yang dilakukan selama ini belumlah maksimal. Oleh sebab itu, perlu kita carikan solusinya bersama-sama. Kalau perlu, undang seluruh komponen, pakar dan ahli serta SKPD (Struktur Kerja Perangkat Daerah) terkait yang ada di Kota Padang ini, termasuk SKPD Pemprov Sumbar,” tuturnya seraya memberikan saran.

Mantan anggota DPRD Kota Padang periode 2004-2009 ini menilai, curah hujan yang sangat tinggi melanda Kota Padang akhir-akhir ini tidak cukup hanya dengan membersihkan got-got atau drainase saja, atau mengandalkan beberapa sungai besar yang ada di Kota Padang. Seperti Banda Bakali, Batang Kuranji, Batang Arau dan aliran Sungai Lubuk Minturun.

“Dalam kondisi curah hujan yang cukup tinggi, tidak mungkin kita berharap air akan langsung mengalir ke laut. Kadang-kadang di laut sendiri juga sedang terjadi air pasang. Untuk itu, perlu kita buat embung atau tempat penampungan air. Sehingga genangan air yang ada di pemukiman warga bisa cepat teratasi,” ulasnya.

Alumni Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang itu juga menceritakan pengalamannya saat melakukan studi banding ke Taipei/Taiwan pada tahun 2007 silam. Kondisi geografis Kota Taipei hampir sama dengan kondisi Kota Padang dan sama-sama terletak di tepi pantai.

Namun, pemerintah di sana sudah jauh lebih maju dalam melakukan beberapa langkah  antisipasi banjir. Seperti membangun beberapa embung mirip danau buatan yang berada di tengah-tengah kota. Harusnya Pemko Padang bisa melakukan hal serupa tapi sering terkendala masalah pendanaan.

“Saya akui, kalau masalah dana untuk pembangunan kita memang sering mengalami kesulitan. Makanya, kita harus berani melakukan lobi-lobi ke pusat guna mendapatkan tambahan kue APBN. Hasil seminar FJKP ini nantinya juga bisa menjadi bahan masukan bagi Pemprov dan DPRD Sumbar nantinya,” tukas politisi Nasdem asal Dapil I Kota Padang tersebut menambahkan. (noa)

Teks Foto: Ketua Komisi V DPRD Sumbar, H Apris terlihat santai saat ditemui di kantor DPW Partai Nasdem Sumbar, Jumat (21/10).

google+

linkedin