BIJAK ONLINE (PADANG)-Pengurus Bara Online Media (BOM ) mendapat undangan khusus untuk menghadiri acara syukuran aqikah cucu pertama Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah di kediamannya, Selasa, 11 Oktober 2016.

Seperti Yal Aziz (pimpinan Tabloid Bijak.com), Noa Rang Kuranji (sumbarzone.com) dan Tafrizal Chaniago (impiannews.com). Kedatangan petinggi BOM tersebut disambut hangat Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah didampingi isterinya Harneli Bahar.

“Atas nama pengurus BOM, kami mengucapkan selamat atas kelahiran cucu pertama bapak walikota dan kami merasa terhormat mendapatkan undangan untuk menghadiri acara ini,” kata Ketua BOM, Yal Aziz kepada sang walikota Mahyeldi Ansharullah saat makan berdampingan di Palanta Walikota Jalan A Yani No.11 Padang.

Dalam bincang-bincang singkat menjelang acara resmi dimulai, Yal Aziz kembali menegaskan kepada Walikota Padang bahwa BOM merupakan sebuah organisasi tempat berkumpulnya para wartawan putra asli Pauh-Kuranji yang dahulunya dikenal dengan “Pauh si Ampek Baleh”.

Meski sedikit berbau primordialisme, namun dalam konteks melaksanakan tugas sebagai jurnalis, BOM tetap bersikap netral dan profesional. Termasuk dalam masalah dukungan politik. Sebab, pada 2018 nanti akan ada pesta demokrasi pemilihan walikota Padang. Secara tidak langsung juga berdampak pada netralitas wartawan.

“Secara organisasi, kami tetap netral. Tapi kalau dalam konteks pribadi, itu terserah hak politik masing-masing,” ucap wartawan senior Sumbar itu menegaskan.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah tampak mengangguk-angguk mendengar penjelasan dari Ketua BOM tersebut. Ia pun mengaku bersyukur atas sikap yang diambil petinggi BOM. Dengan demikian, setidaknya bisa menetralisir isu-isu negatif yang mulai digiring oleh pihak tertentu yang tidak bertanggungjawab. Akibatnya, masyarakat pun jadi tidak nyaman membaca isu-isu yang belum tentu benar tersebut.

“Syukurlah, kawan-kawan di BOM masih bisa menjaga independensinya selaku pers profesional. Inilah yang kami harapkan dalam rangka membangun Kota Padang yang lebih baik ke depannya,” ucap Mahyeldi sembari memberikan pujian.

Sementara itu, raut bahagia terpancar dari wajah Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo dan istri, Ny. Harneli Mahyeldi. Sebab, walikota dan istri telah dikaruniai seorang cucu. Dengan begitu Mahyeldi dan istri kini resmi dipanggil kakek dan nenek.

Cucu tersebut bernama Ashalina Suzianndiny Hafiz atau dipanggil Zee Zee. Buah hati pertama dari pasangan Dini Mutmainah dan Havizh Zainal Putra ini berjenis kelamin perempuan. Zee Zee lahir Rabu (5/10), pukul 08.00 Wib di RS Siti Hawa Padang.

Dalam acara akekah yang dilangsungkan di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang, Selasa (11/10) malam, Walikota Padang menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh warga dan undangan yang telah hadir. Walikota berharap, dengan kehadiran dan doa dari seluruh warga dan undangan akan menghantarkan Zee Zee menjadi anak yang salehah dan berbakti kepada bangsa nantinya. “Semoga Zee Zee menjadi anak yang taat dan patuh kepada kedua orangtua,” ucap Mahyeldi.

Ketika ditanya perasaan telah bercucu dan dipanggil kakek dan nenek, Mahyeldi berucap syukur. Apalagi menurut Mahyeldi, Zee Zee merupakan cucu yang ditunggu-tunggu. Sebab, sebelumnya, putri pertama walikota, Dini Mutmainah, sempat mengalami keguguran pada kehamilan pertama. “Alhamdulillah, Zee Zee lahir dalam keadaan normal,” sebut Mahyeldi dibenarkan Ny. Harneli Mahyeldi.

Pada acara akekah tersebut nampak hadir Wakil Walikota Padang Emzalmi. Selain itu juga tampak diantaranya sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemko Padang beserta staf. Termasuk sejumlah insan pers di Kota Padang dan undangan lainnya.

Mewakili segenap jajaran Pemerintah Kota Padang, Wawako Emzalmi mengucapkan selamat berbahagia kepada keluarga besar Walikota Padang yang telah dikaruniai seorang cucu. Menurutnya, rasa bahagia dan sayang dikaruniai seorang cucu cukup besar dan akan berbeda saat dikaruniai anak. “Makanya orang dulu sering menyebut, sayang ke anak berbeda dengan sayang ke cucu,” katanya di depan seluruh undangan.

Malam itu akekah dilakukan dengan memotong rambut Zee Zee. Kemudian dalam kesempatan itu ustad H. Muhammad Rido Nur menyampaikan tausyiah di depan seluruh undangan. Ustad menyebut akekah menjadi tanggungjawab orangtua laki-laki. “Karena itu Allah SWT sudah mengingatkan kita bahwa tanggungjawab pendidikan seorang anak merupakan tanggungjawab ayah, bukan ibu dari anak,” sebutnya. (noa/charlie)

google+

linkedin