foto dokumen blogspot HPI Sumbar
BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumatera Barat, Budiman menegaskan, setia guide yang beraktifitas haruslah jelas identitasnya, karena guide yang tak jelas identitasnya bisa berdampak negatif terhadap  dunia pariwisata.

"Saya hanya menjalankan amanah organisasi, untuk bertanya kepada Darmawati, apakah seorang guide atau tidak dan itu merupakan hak saya," kata Ketua HPI Sumbar, Budiman melalui WhatsApp kepada Tabloid Bijak, menanggapi Berita Tabloidbijak.com yang berjudul;"Tour Leader Darmawati Elfi dan 40 Wisatawan Medan Kecewa dengan Pramuwisata Kota Bukittinggi," yang diterbitkan, 22 Oktober 2016.

Menurut Budiman, sebagai Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Sumbar, tentu mencurigai seseorang guide itu tentu ada dan wajar. "Tujuan saya mempertanyakan guide, agar tak terjadi hal-hal negatif yang merugikan wisatawan dan masyarakat di sekitar objek wisata dan sekaligus pemerintah daerah," ujarnya.

Kemudian Budiman menjelaskan kalau dirinya tak ada membentak-bentak sebagaimana yang dituduhkan. "Ndak ado kalimat ambo membentak-bentak dan kemudian ribut dengan Satpol PP. Yang membawa Satpol PP, justru dia," jelasnya lagi.

Sementara Darmawati Elfi, yang dihubungi kembali menegaskan, kalau dirinya punya saksi anggota polisi dan anggota Satpol PP. "Waktu itu ada yang menyarankan saya untuk melapor ke polisi, tapi saya ndak mau dengan mempertimbangkan wisatawan dari Medan yang saya pandu," ujarnya. 

Sedangkan dengan hebohnya di media sosial, Darmawati menjelaskan, biasalah itu dan tak perlu pula ditangapi secara serius. "Yang jelas niat saya hanya untuk kebaikan dunia wisata, khususnya dunia wisata Bukittinggi," tambahnya lagi. (PRB)

google+

linkedin