BIJAK ONLINE (Padang)-Sebagai Ketua Tim Investigasi LSM Majelis Masyarakat Anti Korupsi (Mamak) Ranah Minang, Djamamalus Datuk Rajo Balai Gadang menilai cara berpolitik Plt Ketua Partai Golkar Sumatera Barat, Yan Hiksas mirip dengan Muhammad Nasir pendiri Partai Masyumi.

"Jujur, saya kagum dan bangga dengan cara berpolitik Yan Hiksas yang santun," kata Djamalus Datuk yang secara kebetulan bisa berbicara dan bertukar pikiran, di Hotel Basko Padang, Kamis, 16 April 2015.

Menurut Djamalus, kedatangan Yan Hiksas sebagai Plt Ketua Partai Golkar Padang beradat atau beretika dan tidak main labrak atau main hamtam kromo. "Cara berpolitik itulah yang membuat saya teringat cara berpolitik Pak Muhammad Nasir," kata Ketua RW 01 RT 01 Kelurahan Belakang Pondok ini.

Kemudian, kata Djamalus, dirinya mendapatkan pengetahuan tentang persiteruan Partai Golkar ditingkat pusat antara kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakri yang sampai saat ini masih bermasalah. "Dari penjelasan Yan Hiksas, saya mendapat pembelajaran, karena kata Yan Hiksas dirinya datang ke Padang hanya untuk melakukan konsolidasi sesama kader partai, serta menyelematkan kader untuk bisa mengikuti pilkada," katanya.

Selanjutnya, kata Djamalus, dirinya pun melihat sosok Yan Hiksas datang ke Padang tidak berdasarkan kepentingan pribadi. Bahkan, Yan Hiksas dengan tegas menjelaskan, jika kubu Agung yang menang mari semua kader mengikuti DPP Partai Golkar versi Agung. "Kemudian jika kubu Ical yang menang berpekara di PTUN, mari pula semua kader Partai Golkar mengikuti Ical, dan komentar Yan Hiksas ini sangat  menyejukan hati saya," tambah Djamalus. 

Kalau berbicara masalh sejarak partai politik di Indonesia, kata Djamalus lagi, menurut Yan Hiksas belum satu pun partai yang menang berseberangan dengan pemerintah. Sebagai contoh, Partai Mayumi dan Partai PKI yang kedua partai ini akhirnya dibubarkan. "Sejarah inilah yang menjadi landasar kubu Agung mendukung pemerintahan Presiden Jokowi," ujar penggemar Bung Karno dan Bung Hatta ini, sembari menambahkan.;"Ini Sumatera Barat Bung."  (PRB)

google+

linkedin