BIJAK ONLINE (Padang)-Gubernur Sumatera Barat,  Irwan Prayitno resmikan empat jembatan penunjang jalur cepat (Highway High Grade) Duku – Sicincin, Kamis (16/4). Jembatan tersebut nantinya menjadi penghubung jalur alternatif Padang - Bukittinggi.

Keempat jembatan itu yakni, Jembatan Buayan sepanjang 75 meter, Jembatan Batang Anai 180 meter, Jembatan Irigasi sepanjang 30 meter dan Jembatan Ulakan sepanjang 50 meter. Pembangunannya membutuhkan anggaran Rp87 miliar, selesai dibangun pada 2014 lalu, dimulai pada 2013 dengan tahun jamak.

"Selesainya pembangunan jembatan ini karena dukungan masyarakat Padang Pariaman, untuk itu kami berharap dukungan untuk melanjutkannya kedepan," sebut Gubernur Irwan Prayitno saat peresmian di Jembatan Koto Buruk, Jorong Koto Buruk, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman kemarin.

Menurut gubernur, dengan berjalannya pembangunan jalur alternatif tersebut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama pemilik tanah ulayat yang dilewati jalur baru tersebut. 

Kemudian, kata gubernur, dengan jalur baru, maka nilai harga tanah langsung meningkat berlipat-lipat. Bahkan, pelaku usaha properti seperti developer telah melirik daerah tersebut. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman diharapkan dapat mengendalikan laju pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan tata wilayah (RT/RW).

Selain itu, dengan jalan tersebut juga memperlancar mobilisasi hasil pertanian masyarakat. Dimana selama ini untuk meangkut hasil pertanian masyarakat harus melewati jalan yang jauh dan sempit. "Untuk itu kami berharap masyarakat dapat menjaga infrastruktur ini, karena ini adalah aset masyarakat Sumbar,"ujar politisi PKS ini. 

Dalam kesempatan itu gubernur  juga menyampaikan sejumlah rencana pembangunan yang akan berjalan di Padang Pariaman. Diantaranya, stadion utama, islamic center, MAN Cendikia dan Jalur Kereta Api Duku-BIM. Belakangan juga sudah diajukan pembangunan kota industri di wilayah Timur Padang Pariaman, Tecno Park dan Sain Park.

"Rencana tersebut merupakan target dari rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), anggarannya akan ditanggung APBN," ungkap dewan syuro PKS ini. 

Senada dengan itu, Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim mendukung program pembangunan infrastruktur tersebut. Karena dengan adanya pembangunan jalan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Irwan Prayitno menyaksikan resminya pengerjaan jalan, sepanjang 17 KM. Jalan tersebut menghubungkan Jembatan Koto Buruk hingga Sicincin. Sementara pengerjaan dari Jembatan Koto Buruk hingga Buayan sepanjang 10 Km sedang proses pembebasan.

Untuk pengerasan saat ini telah dianggarkan dari APBD Sumbar secara berkelanjutan dengan tahun jamak. Diperkirakan akhir 2015 pengerasan tuntas dikerjakan, untuk sementara sudah dapat dimanfaatkan untuk jalur alternatif.

Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni menegaskan lahan yang menghubungkan keempat jembatan tersebut dijamin tuntas pembebasannya. Karena sekarang tim pembebasan Kabupaten Padang Pariaman sedang bekerja menyelesaikan lahan tersebut. "Kita pastikan pembebasan tuntas, sepanjang 27 KM,"sebut Ali Mukhni.

Hal sama ditegaskan tokoh masyarakat Padang Pariaman, Suharman Dt Pado Basa. Ditegaskannya, selaku ninik mamak pemilik ulayat di Jorong Koto Buruk memastikan lahan di daerahnya bebas untuk pembangunan.

"Kita dari dulu sudah menyerahkan untuk pembangunan, tanah kami tidak ada diganti, hanya tanaman dan bangunan yang diganti. Untuk itu kami minta pada gubernur lanjutkanlah pembangunan yang terbengkalai ini," pintanya.

Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim (Disprasjaltarkim) Sumbar diwakili Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan, Indrajaya mengatakan, pembangunan jembatan tersebut menggunakan anggaran APBN. Pembangunan dilaksanakan oleh PT Adhi Karya (Persero) dengan total anggaran Rp87 miliar selesai pada Desember 2014. "Kontruksi jembatan masing-masing berupa pelat gelagar komposite dengan kelas jembatan, Kelas A. Kami berharap jembatan ini bermanfaat bagi masyarakat,"ujarnya (Humas Sumbar).

google+

linkedin