Tampak anggota Kelompok Tani Tanjung Harapan, jorong Koto Tinggi, nagari Surian, kecamatan Pantai Cermin, dibawah binaan Ketua Keltan yang berasal dari Malang, Kusmaji, sukses mengembangkan jenis buah apel di daerah tersebut.



BIJAK ONLINE (SOLOK)-Nagari Surian, selain dikenal sebagai daerah tambang dan penghasil kopi jenis unggul, saat ini mulai dikenal dengan nagari penghasil apel sebagaimana  Kota Malang.

Budidaya apel dikembangkan Kusmaji pemuda asal Malang, Jawa Timur, yang merupakan ‘rang sumando’ dari masyarakat Surian. Apel asal Malang, dibudidayakan Kusmaji ketua  Kelompok Tani (Keltan), Tanjung Harapan, di bawah binaan langsung anggota DPRD Kabupaten Solok, Harry Pawestrie. 

Pohon apel yang saat ini dikembangkan di jorong Koto Tinggi, nagari Surian,kecamatan Patai Cermin, Kabupaten Solok, baru sekitar 700 batang dengan luas lahan sekitar satu hektare. Sementara jumlah anggota Kelompok Tani sebanyak 33 orang dan berdiri sejak tahun 2009 silam. Sementara jenis apel yang dikembangkan adalah farites  atau segala jenis apel, seperti Manalagi, Anna dan Rome Beauty.

Menurut Kusmaji, jenis apel Manalagi, perpohonnya bisa menghasilkan rata-rata seberat 14 kg sekali petik per batangnya. “Untuk jenis yang kedua yakni apel Anna, perpohonnya bisa menghasilkan rata-rata seberat 11 kg. Sementara jenis apel Merah atau Rome Beauty, perpohonnya bisa menghasilkan rata-rata seberat 12 kg,” tutur Kusmaji. 

Lebih jauh dijelaskan Kusmaji, biasanya di Malang yang dikembangkan ketiga jenis apel ini dan dirinya bersama kelompok Tani Tanjung Harapan, mencoba mengembangkan ketiga jenis apel ini dan sukses. “Kami juga berterimakasih kepada pak Harry Pawestrie, yang sudah mau membantu suksesnya pengembangan apel di surian ini,” jelas Kusmaji.

 “Apel Malang merupakan tanaman dengan system penyerbukan silang. Setiap pohon akan menghasilkan berat buah berbeda dan harganya juga berbeda. Setiap perpohon bisa menghasilkan buah apel seberat 1o hingga 12  kg untuk kelas campuran,” terang Kusmaji.

Anggota DPRD Kabupaten Solok, Harry Pawestrie, mengaku bangga dengan kemajuan yang dicapai Keltan Tanjung Harapan, karena bisa membudidayakan apel Malang di Ranah Minang. “Sebenarnya alam Kabupaten Solok sangat cocok dengan pengembangan apel Malang, karena daerahnya dingin dan dataran tinggi, termasuk di daerah Gunung Talang,” jelas Harry Pawestrie (wandy)

google+

linkedin