BIJAK ONLINE (Padang)-Gubernur Sumatera Barat, Prof Dr H Irwan Prayitno PSi Msc, membuat ratusan masyarakat keturunan Tiongha dan peserta berdecak kagum ketika membuka Kejuaraan Daerah Federasi Olahraga Barongsai dengan pantun, di GOR HTT Pondok Kota Padang, Minggu, 24 Juli 2016.

Decak kagum yang diiringi tepuk tangan dari masyarakat dan peserta Kejurda Barongsai tersebut, karena Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno melantunkan beberapa pantun. Salah satu pantun tersebut;" Tehnya manis letak di teko.
Teh di minum sebelum makan.
Salam hormat kepada tuako.
Kejurda barongsai bisa dilaksanakan."

Kejurda Barongsai yang diikuti KSI Kota Solok, HTT, HBT, Keluarga marga Huang, Tjoa Kwa, dan Lim,  bertujuan untuk memilih peserta mewakili FOBI Sumbar mengikuti Eksebisi Barongsai di PON Jawa Barat, September 2016 mendatang.

Menurut Gubernur Sumbar, pemprov memberikan apresiasi dan dukungan dalam mengembangkan olahraga barongsai. “Wujud dari dukungan kami salah satunya dengan hadir pada acara ini, ” kata Irwan.

Sementara itu Ketua FOBI Sumbar, Iswanto Kwara dalam sambutannya menyampaikan, pengurus FOBI Sumbar baru pertama kali eksis, setelah Pengurus Besar FOBI dalam hal ini Ketum PB, Dahlan Iskan di Jakarta mengeluarkan SK Nomor 2/SK/PBFOBI/VI/2016. Mempercepat dan melaksanakan program, turnamen ini merupakan agenda program perdana di FOBI Sumbar.

Dengan harapan kejuaraan ini dapat dijadikan sebagai sarana konsolidasi organisasi dan manajemen. Kemudian pembinaan atlet mengingat peserta turnamen merupakan pemain-pemain Barongsai yang ada di Sumbar.

“Penyelenggaraan ini selain untuk tanding. Untuk mepererat tali silaturahim dan rasa persatuan dan kesatuan dalam menggali potensi-potensi atlet muda yang diproyeksikan ke iven yang lebih tinggi,” ungkap Iswanto.

Lebih hebatnya lagi sambung Iswanto. Kejurda FOBI Sumbar merupakan turnamen luar biasa, dan menjadi satu kebanggaan bersama. Dimana, kepala daerah membuka secara resmi kegiatan ini. “Ini merupakan hal baru pertama terjadi dari sederatan kejurda FOBI yang ada di Indonesia. Kami mengucapkan terimakasih kepada pak Gubernur yang telah bersedia hadir dan memberikan support dalam pengembangan olahraga Barongsai,” ucapnya.

Iswanto berharap, melalui pembinaan olahraga ini, secara otomatis telah membangun peradaban dan pedamaian. Oleh karena itu untuk para pemain kejuaraan untuk menjunjung tinggi sportifitas, rasa kebersamaan, fair play dan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan. “Selamat bertanding dan berikan yang terbaik,” tutupnya.

Disamping itu Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, dengan adanya kejuaraan tersebut. Salah satu membangun kebersamaan antar etnik di Padang, dan tentunya memberikan suatu nuansa baru dalam bersinergi membangun kota Padang.

“Karena dengan melihat adanya persamaan-persamaan, dan Insha Allah bisa menyatukan kita dan suatu bahagian dalam menjalani hidup bermasaryakat,” singkatnya

Pantun Gubernur Sumatera Barat.

1 A. Hidup berarti, dengan seni
Seni muncul, dari tradisi
Walikota padang, pak Mahyeldi
Nonton Baronsai, sebagai silaturahmi

1 B. Kota Padang, kota tercinta
Mahyeldi, walikota Padang
Ikut hadir, pembukaan kejurda
Kita ucapkan selamat datang

2 A. Tehnya manis letak di teko.
Teh di minum sebelum makan.
Salam hormat kepada tuako.
Kejurda barongsai bisa dilaksanakan.  

2 B. Ventilasinya bagus, berkaca nako.
Udaranya segar, tak jadi halangan.
Kompak selalu, para tuako.
Sumatera barat, menunggu dukungan.

2 C. Ketua HTT, Pak Ferianto Gani
Walau sakit, tetap hadir disini
Dukung Barongsai, sebagai seni
Juga sebagai tempat, silaturahmi

3. Pak Syaiful, Ketua Umum KONI
Beliau ikut hadir, disini
Sebagai wujud Dukungan dan peduli
Memberi motivasi untuk berkompetisi

4. Barongsai hadir, di PON kali ini
Kejurda Barongsai, cari atlet berpotensi
Selamat datang para tamu disini
Kami berikan apresiasi 

PENGANTAR
1. Ambil air di dalam kendi.
Ambil juga tameng untuk perisai.
Sekali ini baru terjadi.
Kejuaraan daerah seni barongsai.

2. Pandai merawat, si bunga bonsai.
Tumbuh, dipagar dengan besi.
Selamat berkompetisi, seni barongsai.
Kembangkan seni, raih prestasi.

ISI SAMBUTAN
1. Pergi tamasya, bersama rekan.
Mobil dipakai, bermerek xenia.
Seni barongsai, perlu dilestarikan.
Budaya lokal, yang mendunia.

2. Badannya kurus, orangnya jangkung.
Ngemilnya yang banyak, jarang makan.
Gubernur dan walikota, siap mendukung.
Seni barongsai, mari kembangkan.

3. Ambil petromax, jadikan pelita.
Terang sedikit, kelihatan rona.
Seni barongsai, jadikan destinasi wisata. 
Mari dukung, sapta pesona.

4. Rambut panjang, elok dipangkas.
Memotong rambut, di ujung gurun.
Seni dan olahraga, secara tangkas.
Itulah barongsai, secara turun temurun.

5. Wisata kuliner, di hari sabtu.
Makan es durian, serta bakmi.
Seni barongsai, jadikan pemersatu.
Warga keturunan tionghoa, dan pribumi.

PENUTUP
1. Mau ke pondok melewati muara.
Jalur biasa jalan yang lama.
Kejurda, jangan hanya mencari juara.
Menguatkan silaturahmi, yang paling utama.

2. Setiap manusia pasti beda
Beda adat dan juga budaya
Mari iita menghargai sesama
Barongsai untuk semua

3. Warga tionghoa, pekerja gigih.
Cukup sekian, dan terima kasih. (Indra/PRB)

google+

linkedin