BIJAKONLINE-Wakil Walikota Padang, Emzalmi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Balaikota Padang, Kamis (14/7). Sidak dilakukan ke sejumlah ruangan, termasuk ke ruangan Staf Ahli Walikota.
Dalam Sidak itu Wawako sempat memberi wejangan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balaikota. Wawako berharap, setiap melakukan pekerjaan menggunakan hati nurani.
"Sepanjang kita melakukan pekerjaan menggunakan 'alua jo patuik', mendengarkan hati nurani, pasti akan selamat," kata Emzalmi di ruang Staf Ahli Walikota.
Emzalmi sempat mencontohkan perilaku yang menggunakan akal sehat tanpa menghiraukan hati nurani. "Misalnya kita menemukan dompet di jalan, menurut akal sehat hal ini adalah rezeki bagi kita. Tapi bagi hati nurani malah sebaliknya," sebut wawako.
Bagi hati nurani, saat mendapatkan dompet pasti batin akan menolak. sebab dompet tersebut punya orang apalagi ada KTP dan halamat lengkap, Karena itulah perlu diterapkan falsafah Minang, "raso dibaok naik, pareso dibaok turun".
"Kalau raso dibaok naik, akan ngomong dalam hati, ini rezki, tapi kalau pareso di baok turun ka hati akan berkata, sebaik dompet ini di serahkan kembali kepada yang punya karena alamat pemilik sudah ada di dalam dompet seperti ada KTP".
"Selama ini kita bekerja selalu melawan kata hati, kalau kata hati itu diperturutkan, kita tidak akan hidup di dalam tekanan dan stres," pungkas wawako di depan Staf Ahli Walikota dan ASN lainnya.
Ikut mendampingi Wawako bersilahturrahmi, Asisten III Corri Saidan, Asisten II Ravidal, Staf Ahli Deno Firmansyah, Bambang Sutrisno, Haryanto Rustam, Herman Feri, Kabag. Humas dan Protokol, Kabag. Mursalim, Kabag.Pemerintahan Tarmizi Ismail dan Kabag. Perekonomian Edi Dharma. (tf/ch/mn)
Emzalmi sempat mencontohkan perilaku yang menggunakan akal sehat tanpa menghiraukan hati nurani. "Misalnya kita menemukan dompet di jalan, menurut akal sehat hal ini adalah rezeki bagi kita. Tapi bagi hati nurani malah sebaliknya," sebut wawako.
Bagi hati nurani, saat mendapatkan dompet pasti batin akan menolak. sebab dompet tersebut punya orang apalagi ada KTP dan halamat lengkap, Karena itulah perlu diterapkan falsafah Minang, "raso dibaok naik, pareso dibaok turun".
"Kalau raso dibaok naik, akan ngomong dalam hati, ini rezki, tapi kalau pareso di baok turun ka hati akan berkata, sebaik dompet ini di serahkan kembali kepada yang punya karena alamat pemilik sudah ada di dalam dompet seperti ada KTP".
"Selama ini kita bekerja selalu melawan kata hati, kalau kata hati itu diperturutkan, kita tidak akan hidup di dalam tekanan dan stres," pungkas wawako di depan Staf Ahli Walikota dan ASN lainnya.
Ikut mendampingi Wawako bersilahturrahmi, Asisten III Corri Saidan, Asisten II Ravidal, Staf Ahli Deno Firmansyah, Bambang Sutrisno, Haryanto Rustam, Herman Feri, Kabag. Humas dan Protokol, Kabag. Mursalim, Kabag.Pemerintahan Tarmizi Ismail dan Kabag. Perekonomian Edi Dharma. (tf/ch/mn)