BIJAK ONLINE (Kota Pariaman)— Sehubungan dengan pengembangan Smartcity, Walikota Pariaman, Drs. Mukhlis Rahman, MM mengatakan Kota Pariaman sudah memulai dan merancang strategy untuk menjadikan Kota Pariaman sebagai Kota Smartcity.

"Smartcity dikoordinir langsung oleh Dinas Perhubungan dan Kominfo, ke depan perlu kita tingkatkan dalam bentuk e-planing, e-budgeting dan e-controling sesuai dengan himbauan Menteri Dalam Negeri." ungkapnya, di Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2016 di Kota Jambi, Rabu (27/7/2016).

Sementara Dirjen Otonomi Daerah, Dr. Soemarsono, mengatakan dengan lahirnya Undang-undang Desa Nomor 6 tahun 2014,  banyak kelurahan ingin berubah kembali jadi desa, sehingga hal Ini menjadi pembicaraan serius oleh 3 menteri (Bapenas, Kemendagri  Dan Kemenkeu).

Soemarsono  mangatakan ke depan kota harus jadi kota pintar atau kota cerdas (smart city), seluruhnya memiliki e-planing, e baggeting, e-controling, sehingga masyarakat dapat dilayani dengan cepat, tepat dengan biaya rendah.

Bulan Agustus atau September,  Depdagri akan mengadakan simposium smartcity untuk perkenalkan smartcity yang akan dikembangkan ke depan. 10 kota akan di traning. Apeksi hendaknya dapat saling interaksi dengan smarcity sambungnya.

Munas V Apeksi bertemakan strategy pelaksanaan otonomi pasca UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dimulai dengan pembukaan oleh Menteri Dalam Negeri, Diskusi Panel, Sidang pleno, laporan kegiatan 2015 dan rencana program 2017 oleh masing-masing komwil dan berakhir dengan pemilihan dan penetapan dewan pengurus Apeksi yang baru.

Persoalan peralihan kewenangan pendidikan setingkat menengah atas dari pemerintahan kota/kabupaten ke pemerintah provinsi menjadi tajuk utama pembahasan Munas ke V Apeksi 2016 ini. Selan itu persoalan yang dibicarakan dalam ajang Munas ini juga mengkritisi UU 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Walikota Jambi, Syarif Fasha,  mengatakan kegiatan Munas ini disamping memilih ketua umum Apeksi yang baru juga merancang program 4 tahun ke depan. Peserta yang hadir dalam acara tersebut 89 Walikota, dari 98 Wali Kota se-Indonesia, ada 9 Wali Kota berhalangan hadir. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh wali kota yang sudah hadir di Tanah Pilih Pesako Betuah yang merupakan slogan Kota Jambi.

Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli, mengatakan banyak permasalahan yang akan dihadapi kota pada masa akan datang, terutama masalah demografi, diprediksi tahun 2025, sebagian besar penduduk Indonesia akan berdomisili di kota, Apakah peningkatan ini menjadi bencana atau anugerah pada kota itu sendiri,

"Dengan persaingan yang semakin meningkat, Wali kota perlu bekerjasama dan berkolaborasi untuk mengatasi persaingan kedepan yang saling menguntungkan",tutur Gubernur termuda di Indonesia ini.
Ketua Dewan Pengurus Apeksi, GS.Vicky Lumentut, periodisasi Dewan Pengurus Apeksi adalah 4 tahun sekali. Tahun 2016 ini adalah tahun terakhir periode kepengurusan dewan pengurus apeksi 2012-2016. Munas V Apeksi ini merupakan forum yang sangat strategis bagi seluruh anggota Apeksi.
"Munas kali ini, memilih dan menetapkan Dewan pengurus baru dan program kerja Periode 2016-2020 kedepan." ujarnya.

"Munas Apeksi diharapkan menghasilkan rekomendasi yang dapat merubah wajah kelurahan ke depan sehingga lurah tidak menuntut jadi desa, bila Desa semakin banyak dan jumlah lurah menurun, secara makro menandakan kita turun."Katanya. Munas Apeksi ini  tanggal 27-28 Juli 2016 di Ballroom Abadi Suite Hotel, Kota Jambi. (j/amir)

google+

linkedin