H. Syafri Dt Siri Marajo, SH dan Bupati Gusmal

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Isu mutasi yang akan digelar Pemerintah Kabupaten Solok akhir Agustus 2016 mendatang, ternyata disikapi oleh pejabat dengan tenang dan ada juga yang panik. Bahkan tidak heran, dalam dua Minggu terakhir, para Kepala Dinas dan pejabat eselon III jarang yang berada di kantor.

“Mungkin mereka panik dan cemas, apakah akan dipakai lagi oleh Bupati dan Wakil Bupati atau tidak sehingga semnagat kerja mereka menurun dan seakan tidak bergairah,” tutur Ketua LSM Perak, Yemrizon Dt Penghulu Nan Sati, Senin (18/7). 

Ditambahkan Yemrizon, meski muatasi masih lama, tapi dirinya kinerja pejabat eselon dan PNS tidak menurun dan tidak usah memikirkan apakah mereka akan dipakai atau tidak oleh kepala daerah terpilih. “PNS harus patuh pada pimpinan mereka, meski mereka tidak mendukung waktu Pilkada lalu dan loyalitas kerja tidak boleh mengendor. Ladian siapa pula yang suruh ikut berpolitik, meski PNS sudah dilarang untuk itu. Sehingga sekarang mereka sendiri yang membuat dirinya panik,” terang Yemrizon. Dia juga menyarankan untuk mengangkat Kepala Kantor atau Pejabat Eselon II dan III, Bupati kalau bisa lebih memberi peluang kepada Putra Asli Daerah (PAD) sebab produk ASN Solok juga banyak yang bisa dijual.

Sementara itu, Mantan Ketua DPRD Kabupaten Solok yang juga Ketua LKAAM Kabupaten Solok, Syafri Dt Siri Marajo, SH kepada KORAN PADANG menyebutkan bahwa meski untuk masalah mutasi, rotasi dan promosi adalah hak progratif Bupati dan Wakil Bupati, namun dia tetap memberi masukan kalau bisa orang atau pejabat yang diberi prioritas tentulah orang yang setia dan mendukung waktu Pilkada. “Kalau tidak mendukung dari awal, mereka tentu keenakan. Saya contohkan seperti orang mau pergi berburu, yang menumpang bersama kita dari rumah itulah teman kita di loaksi perburuan. Tapi kalau mereka sudah naik di jalan, tentu bukan kita prioritaskan. Dan kualitas mereka tentu perlu diuji dulu. Enak benar kalau mereka tidak menolong kita bahkan berlawanan dengan kita waktu Pilkada, sekarang mau diberi jabatan tapi berseberangan dengan kita, tentu yang mendukung akan kecewa, meski cerita Pilkada sudah usai,” tutur Syafri Dt Siri Marajo. 

Dia juga sangat prihatin melihat kondisi pejabat eselon II dan III yang banyak ogah masuk kantor dalam beberapa bulan terakhir.

Dirinya juga berpesan agar Bupati dan Wakil Bupati selektif untuk menempatkan pejabat di SKPD dan tidak terpengaruh oleh pembisik yang belum tentu benar (wandy)



google+

linkedin