BIJAK ONLINE (PADANG)-Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, H Nasrul Abit mengakui, pembangunan moral masyarakat jauh lebih sulit ketimbang pembangunan infrastruktur di daerah ini. Soalnya, pembangunan moral menyangkut orang (manusia) sedangkan pembangunan infrastruktur menyangkut benda mati.

Untuk itu, ia mengimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama dalam membentengi generasi muda Ranah Minang dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti kencanduan narkoba, pergaulan bebas hingga perkawinan sejenis yang saat ini lebih populer dengan istilah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual).

“Kalau untuk pembangunan fisik atau infrastruktur, berapapun biayanya masih bisa kita upayakan dengan melobi ke pusat. Tapi kalau untuk pembangunan mental dan spiritual, harus kita bersama-sama memikirkannya. Sebab, kerusakan mental akibat kemajuan teknologi dan informasi sangat mengkhawatirkan akhir-akhir ini,” ungkap Nasrul Abit ketika berpidato pada acara halal bi halal di hadapan warga Kampung Jambak Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji Kota Padang, Jumat (15/7).

Ikut hadir pada kesempatan itu, Ketua Himpunan Suku Jambak (HSJ) Kota Padang, Dr Edi Hasymi Dt Gadang, Ketua LPM Kecamatan Kuranji, Irwan Basir Dt Rajo Alam, Lurah Lubuk Lintah, Martias Ali, Lurah Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan, Nurmis Yakub (kaum Jambak Indarung), majelis taklim, ninik mamak, alim ulama, cadiak-pandai dan ratusan warga lainnya.

Menurut Wagub, masalah pembinaan moral tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Peranan ninik mamak, alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat sangat besar dalam rangka mencegah masuknya pengaruh-pengaruh negatif dari luar ke Ranah Minang tercinta ini. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Pengaruh secara langsung itu seperti peredaran narkoba, yang akhir-akhir semakin banyak pengedar dan pemakai narkoba ditangkap polisi. Para pelaku berusaha merusak mental generasi muda kita melalui narkoba. Sedangkan pengaruh tidak langsung itu adalah melalui tayangan televisi dan dunia internet yang tidak mendidik. Inilah yang harus kita waspadai,” ucap Nasrul Abit yang juga menjabat Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sumbar itu mengingatkan.

Ditambahkannya, berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumatera Barat pada tahun 2015 berada pada urutan 23  pengguna narkoba dari 34 provinsi di Indonesia.  Dari jumlah penduduk Sumbar yang berumur 10 sampai dengan 59 tahun yakni 3.664.900 jiwa, terdapat 63.352 jiwa yang terkena narkoba.

Pada kesempatan itu, mantan Bupati Pesisir Selatan tersebut juga mengucapkan terimakasih kepada warga Kampung Jambak Lubuk Lintah yang telah ikut memberikan hak suaranya pada Pilkada 2015 silam. Sehingga dirinya bersama Irwan Prayitno (IP-NA) akhirnya terpilih untuk memimpin Sumbar lima tahun ke depan.

“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih. Insya Allah, saya bersama pak Irwan akan berusaha menjaga amanah masyarakat ini dengan sebaik-baiknya demi melanjutkan pembangunan di Ranah Minang tercinta ini,” tukasnya mengakhiri.

Sementara itu, mewakili ninik mamak Suku Jambak Lubuk Lintah, Zamril Rajo Perak juga menyampaikan terimakasih atas kehadiran Wagub Sumbar dalam memenuhi undangan halal bi halal di daerah tersebut.

“Suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami bapak Wakil Gubernur Sumbar berkenan hadir ke tempat kami ini. Insya Allah, atas nama warga Kampung Jambak, kami siap mendukung program pembangunan yang bapak lakukan bersama Gubernur Sumbar lima tahun ke depan,” ucapnya.

Selanjutnya, Zamril juga menyampaikan bahwa pembangunan Masjid Al-Firdaus di Kampung Jambak Lubuk Lintah yang berlangsung saat ini adalah bantuan dari donator Arab (WAMY, red), tapi melalui lobi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno ketika berkunjung ke daerah tersebut di masa kampanye Pilkada 2015 lalu.

“Ibara gayuang basambuik, kami memang sudah lama mendambakan sebuah masjid berdiri di kampung kami ini. Alhamdulillah, keinginan kami tersebut langsung direspon bapak Gubernur Irwan Prayitno ketika itu. Sehingga berdirilah sebuah masjid seperti yang sama-sama kita saksikan saat ini,” paparnya.

Ditambahkannya, dalam waktu dekat panitia pembangunan Masjid Al-Firdaus sementara yang diketuai Arnim telah merencanakan untuk membangun sebuah menara masjid dengan tinggi 12 meter dan diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp127 juta.

Pada saat itu juga berhasil terkumpul dana infak untuk pembangunan masjid sebesar Rp3,5 juta, hasil sumbangan dari Wagub Sumbar, Ketua HSJ Kota Padang dan Ketua LPM Kecamatan Kuranji. Acara berakhir dengan makan bersama setelah mendengarkan tausyiah agama yang disampaikan ustadz kondang, Drs H Syofwan Diran. (bom)

google+

linkedin