BIJAK ONLINE-Meskipun Mubes FKAN Pauh IX belum ditabuh, namun gendrang “perang” sesama anak nagari telah bertalu-talu diberbagai kedai dan dilapau-lapau One.  Pemicu gendrang perangnya,  karena beredar informasi bernada tekanan yang berirama  menyuruh Kiyai Hendri Yazid mundur, pada pesta demokrasi anak nagari, yang akan di hoyak husen seperti Rang Piaman batabuik,  9 November 2014 mendatang.

Padahal, berdasarkan informasi yang dihimpun Tabloid Bijak,  Kiyai Hendri Yazid merupakan calon yang disebut-sebut punya kans, karena Hendri Yazid konon telah mengantongi beberapa suara yang berhak mimilih.

Hebatnya, dukungan kepada Hendri Yazid dikatakan sudah deras bagaikan derasnya air Batang Kuranji yang tak bisa dibendung lagi, karena pengalaman Kiyai Hendri Yazid di beberapa organisasi, mulai tingkat kelurahan sampai ke tingkat Sumatera Barat, sudah tak  diragukan lagi. Tapi sayangnya, ada kekuatan kuat menyruruhnya mudur.

Yang hebat dan menariknya lagi, irama bernada tekanan kepada Hendri Yazid, justru memuncul sosok baru, yakni  Nofrianto Lublin yang merupakan kandidat yang cukup diperhitungkan jua lakek tangannya di Nagari Kuranji.  

Bahkan, Nofrianto Lublin, Anak Nagari Pauh IX dari Suku Djambak Nan Batujuh mengaku, jika Kiyai Hendri Yazid tetap dipaksa mundur dari bursa pencalonan, maka dirinya akan maju pada Mubes KAN Pauh IX tersebut. "Saya tak ingin Mubes FKAN Pauh IX diintervensi oleh siapa pun. Ini negara demokrasi, tak zamannya lagi main intervensi," cakap mantan pengurus HMI Cabang Padang 1999 sampai 20000 ini.

Menurut Noa,  pihaknya akan bergerilya, melobi Anak Nagari yang punya hak memberikan suara dalam pemilihan, untuk betul-betul memilih figur yang pantas, bukan karbitan yang didukung penguasa. "Saya bersama Anak Nagari lainnya, akan berusaha sekuat tenaga, agar Mubes berjalan, tanpa ada intervensi dan pesanan penguasa," cakap mantan Humas Ikatan Keluarga Minang Bengkalis ini.

Niat untuk maju pada bursa pencalonan Ketua FKAN Pauh IX tersebut, ujar pria yang akrab disapa Noa ini, tak lain tak bukan, sekedar menunjukan kepada publik Anak Nagari Pauh IX bahwa dalam dunia demokrasi, intervensi pihak penguasa dalam mendudukan seseorang pada jabatannya merupakan pelanggaran etika berdemokrasi. "Jika dia layak, maka mari bertarung secara fair, bukan memaksa orang mundur dari pencalonan," pungkas salah seorang pendiri Bara Online Media (BOM) ini.

Nofrianto mencium aroma politik tak sedap dalam Mubes FKAN Pauh IX kali ini. Menurutnya, ada keinginan partai tertentu untuk menguasai FKAN Pauh IX, jika melihat dari calon yang dijagokan pihak-pihak tertentu tersebut. "Saya mencium gelagat yang tak baik. Muatan politisnya sangat kental terasa," tegas Pemimpin Redaksi SumbarZone.com ini.

Sementara itu, Kiyai Hendri Yazid ketika dikonfirmasi www.bentengsumbar.com mengaku, ada pihak yang memaksanya mundur dari bursa pencalonan Ketua FKAN Pauh IX. "Sudah beberapa kali saya dikontak dan diminta untuk bersedia mundur, namun belum saya sanggupi. Sampai saat ini, Anak Nagari Pauh IX masih menginginkan saya memimpin FKAN," ujarnya, tanpa mau menyebutkan nama pihak yang memintanya mundur tersebut. (Y a/by)

google+

linkedin