BIJAK ONLINE (PADANG)-Sekitar 20 orang karyawan dan karyawati Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana yang diadakan oleh perusahaan BUMD Kota Padang yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kota Padang, Selasa (21/10).

Kegiatan pelatihan tersebut dibuka oleh Direktur Umum PDAM Andi Taswin dan Kepala BPBD-Damkar Dedi Hanidal. Andi Taswin mengatakan, pelatihan ini sangat berguna bagi karyawan PDAM, sebab setidaknya bermanfaat untuk diri sendiri dan penanggulan pertama pada bencana terhadap pelanggan PDAM sendiri yang sedang berurusan di perusahaan ini. "Kita berterimakasih kepada BPBD-Damkar Kota Padang yang telah bersedia memberikan materi pelatihan kepada kita di PDAM," ujarnya.

PDAM Kota Padang, jelas Andi Taswin lagi, akan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kota Padang sebagai pelanggan. Salah satunya adalah dalam bentuk kenyamanan selama berada dan berurusan di PDAM. "Untuk itu, kita sengaja bekerjasama dengan BPBD-Damkar agar pada saat terjadi bencana gempa atau tsunami, karyawan dan karyawati PDAM secara mandiri mampu menyelamatkan diri dan membantu evakuasi kepada pelanggan PDAM," cakapnya.

Sementara itu, Kepala BPD-Damkar Kota Padang Dedi Hanidal menjelaskan, sudah menjadi tugas dan fungsi pokok BPBD - Damkar memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana bagi warga Kota Padang, terutama bagi perusahaan dan pelaku usaha publik. Sebab, pelatihan semacam ini memberikan pemahaman yang benar dan baik kepada peserta bagaimana menghadapi bencana, baik itu gempa dan stunami atau bencana lainnya.

Dikatakan Dedi, Kota Padang memiliki potensi tsunami tertinggi di dunia dikarenakan letak geografis kota ini yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan dilalui lempeng Indo Australia-Euroasia yang aktif bergerak 4-6 cm per tahun. Pergerakan lempeng tersebut menghasilkan cekungan yang menyimpang energi yang sangat besar untuk dilepaskan, sehingga Kota Padang selalu memiliki potensi gempa besar dan tsunami yang cukup tinggi. Bahkan tim ahli gabungan yang terdiri dari Universitas Global dan PBB memperkirakan bahwa tsunami yang berpotensi terjadi di Kota Padang memiliki ketinggian hingga 6 meter dan daerah landaan 1-3 km.

"Untuk itu, kita menghimbau kepada pelaku usaha dan perusahaan atau pengelola gedung yang memiliki akses publik untuk mengadakan pelatihan kesiapsiagaan bencana gempa dan tsunami semacam ini. Semoga, langkah PDAM Kota Padang ini dapat diikuti oleh perusahaan lainnya," cakapnya.

Bertindak sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut diantaranya Tommy TRD, S. STP, Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD-Damkar Kota Padang, dan Sa'at, S. Pd, MT, Kepala Seksi Sarana Prasarana BPBD-Damkar Kota Padang.

Tommy TRD dalam penyampaian materinya mengatakan, dalam menghadapi gempa, jika berada dalam ruangan, bersikap tenang dan hindari panik. Kemudian keluar dari rumah atau bangunan dengan tetap melindungi kepala dari kemungkinan reruntuhan dan segera menuju areal terbuka yang jauh dari gedung bertingkat, tiang reklame, tiang listrik dan dari benda-benda yang berkemungkinan untuk tumbang dan menimpa.

Jika berada dalam gedung bertingkat dan akses menuju gedung terlalu jauh, segera dahulukan untuk mencari tempat berlindung dari reruntuhan. Sebagai contoh, gunakan meja yang ada untuk menjadi tempat berlindung sehingga reruntuhan gedung tidak langsung menghantam bagian vital tubuh. Selain itu, hindari rak buku dan jendela kaca, ujar Tommy lagi.

Dikatakan Tommy, jika sedang berada di jalan raya, usahakan untuk menepikan kendaraan untuk sementara dan hindari berhenti di dekat bangunan bertingkat, tiang listrik dan telepon serta papan reklame. Hindari berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang. Jika berada pada pusat keramaian, hindari untuk berdesak-desakan di satu titik, lebih baik mencari titik lokasi yang dapat dijadikan perlindungan diri untuk sementara.

Ada pun gempa yang mengakibatkan tsunami, jelas Tommy, adalah gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan kedalaman yang dangkal (0-30 km), gempa bumi dengan kekuatan minimal 6,5 SR, dan gempa bumi dengan pola sesar naik atau turun. (BOM)

google+

linkedin