BIJAK ONLINE (SOLOK)-Bupati Kabupaten Solok, Drs H Syamsu Rahim, menerima kunjungan anggota DPRD Sumbar Asal Kabupaten Solok, Asrul Tanjung dan Sabrana, bertempat di ruang Danau Diatas, kantor Bupati Kabupaten  Solok, Rabu 22 Oktober. 

Dua dari 4 orang anggota DPRD Sumbar yang berasal dari Kabupaten Solok itu berkunjung ke Arosuka sebagai upayanya menjeput aspirasi ke daerah pemilihannya. Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah kepala SKPD di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Solok.

Kepada anggota DPRD Sumbar, Syamsu Rahim menyampaikan sejumlah kebutuhan daerah yang masih tercatat sebagai Kabuapten tertinggal itu. Diantaranya yang termasuk sangat mendesak adalah pemindahan atau relokasi Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Sukarami, masih menggantung. 

Meski sebelumnya telah tercapai kesepatan melakukan ruislag dengan lahan dan bangunan di kawasan lain di Nagari Kayu Jao, Kecamatan Gunung Talang, namun hingga kini program tukar guling tersebut belum terlaksana. Akibatnya program pengembangan ibu kota Kabupaten Solok di Arosuka masih terkendala oleh lahan PSKW Andam Dewi yang berada di bawah pengawasan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat. 

Proses tersendatnya masalah tukar guling lahan itu, disampaikan Bupati Solok Syamsu Rahim kepada anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan (Dapil) Solok agar dapat mendorong Pemerintah provinsi Sumbar dan Dinas Sosial merealisasikan program tukar guling dimaksud. “Sebenarnya masalah ini sudah lama,  semenjak Kepala Dinas Sosial masih dijabat pak Kafrawi. Tetapi karena alasan ada penolakan dan gejolak dari  warga,  sampai saat ini proses pemindahan PSKW Andam Dewi masih mengambang,” jelas Bupati Solok, Syamsu Rahim. 

Ditambahkan Syamsu Rahim, sejal awal pPemkab Solok mengharapkan pemindahan bangunan Andam Dewi guna pengembangan wilayah perkotaan Arosuka. Dengan dipindah, Pemkab. Solok telah merencanakan penambahan infrastruktur RSUD Arosuka. Bahkan Syamsu Rahim menjelaskan, karena lokasi Panti Andam Dewi bersebelahan dengan RSUD Arosuka, maka bila jadi dipindah rumah sakit bisa dikembangkan ke sana.

“Namun sampai saat ini konsep relokasi dengan sistim tukar guling itu belum terlaksana. Padahal Pemkab Solok sudah menyediakan tanah, termasuk soal pembangunan gedung. Tetapi karena adanya gangguan dari satu dua orang yang mengklaim lokasi tersebut akan berdampak kepada lingkungan, perjanjian pemindahan itu belum juga terlaksana,” terang Syamsu Rahim.
 
Selain masalah relokasi panti Andam Dewi, Bupati Solok juga berharap agar anggota DPRD Sumbar bisa membantu membebaskan daerah tertinggal seperti Tigo Lurah dan daerah teringgal lainnya yang ada di Kabupaten Solok. “APBD Kabupaten Solok sangat terbatas, jadi dengan adanya bantuan dan perjuangan dari anggota DPRD Sumbar maka daerah tersebut bisa keluar dari keterisolasiannya,” jelas Syamsu Rahim. 

Bupati juga berharap agar Pemerintah provinsi Sumbar juga membantu perkembangan daerah dan meningkatkan status jalan provinsi menjadi jalan nasional antara Laing dengan Sumani. dengan ditingkatkan akan bisa dimasukkan menjadi jalur Tour de Singkarak (TdS) mengelilingi Danau Singkarak. 

Bupati juga mengharapkan agar peningkatan jalan Pintu Angin-Labuah Saiyo Guguk, bisa dijadikan jalur trans Sumatera. “Bila itu telah selesai, pengembangan kota Arosuka akan semakin jelas dengan pembangunan jalan dua jalur serta penambahan infrastruktur lainnya,” tutur Syamsu Rahim.

Yang tidak kalah penting, Syamsu Rahim juga berharap agar Pemprov Sumbar lebih focus untuk pengembangan sektor pariwisata di daerah Kabupaten Solok seperti Danau Singkarak, Danau Kembar dan juga wisata alam. “Dalam usaha menjadikan Kabupaten Solok sebagai destinasi wisata, sejumlah infrastruktur yang dibutuhkan berdampak kepada kebutuhan anggaran,” tutur Syamsu Rahim.
 
Anggota DPRD Sumbar, Asrul Tanjung dan Sabrana berjanji akan membawa saran-saran Bupati Solok untuk dibawa ke sidang-sidang parlemen ketika akan membahas anggaran. Tanjung bersama Sabrana mengaku memiliki komitmen untuk memperhatikan daerah Solok agar menjadi lebih baik. “Kehadiran kita justru untuk menjeput aspirasi ini dari masyarakat dan Pemkab Solok, meski kita sendiri juga bukan orang baru di Kabupaten Solok,” jelas Asrul Tanjung yang sering dipanggil Pakiah ini (wandy)

google+

linkedin