BIJAK ONLINE (Padang)-Walikota Padang, H Mahyeldi Ansharullah menegasan, sampah tak selalu menjadi barang tak berguna dan menimbulkan masalah. Bila pengelolaannya dilakukan dengan baik, sampah pun niscaya akan menjadi berkah. Misalnya dengan inovasi dan sentuhan kreasi, maka dari beberapa jenis sampah akan menghasilkan karya yang bernilai ekonomi.
 
Demikian antara lain penjelasan  Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah kepada wartawan disela pelatihan pembuatan produk daur ulang yang diadakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang di Grand Zuri Hotel, Rabu (29/10).
 
"Pemerintah Kota Padang sangat aspiratif dan mendorong lahirnya ide inovatif yang cerdas tentang bagaimana mengajak masyarakat mengolah sampah," ujar Mahyeldi.
Pelatihan ini, menurut Walikota, merupakan salah satu strategi untuk memberikan informasi kepada semua lapisan msyarakat tentang penerapan Reduce, Reuse, Recycle dan Composting (baca; 3RC) dalam pengelolaan sampah.
 
"Yang terpenting dalam pelatihan ini, pekerjaan daur ulang merupakan peluang ekonomi dan salah satu kesempatan kerja bagi warga Kota Padang," katanya.
Walikota Mahyeldi mengharapkan, peserta pelatihan kreasi daur ulang menjadi produk yang bernilai ekonomis ini dapat mengembangkan ilmunya dan dapat mendirikan bank sampah di tempat tinggal masing - masing.
 
"Kemudian ari pelatihan ini juga diharapkan tumbuh kreatifitas baru yang akan memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna," imbuhnya.
Pada pelatihan ini dihadirkan nara sumber yang merupakan praktisi pengelola daur ulang sampah menjadi produk bernilai ekonomis. Mereka adalah pasangan suami istri asal Bandung, Solihin dan Endah. Pasangan ini sudah berkali - kali diminta memberikan pelatihan di berbagai daerah di Indonesia.
 
Sementara itu Kepala Bapedalda Edi Hasymi menyebutkan, dengan didorongnya masyarakat untuk berkreasi dengan daur ulang dari bahan bekas ini bertujuan mengurangi beban pencemaran lingkungan serta mewujudkan kawasan bebas sampah dan menunjang gerakan "Padang Bersih" yang telah dicanangkan Walikota.
 
"Sasarannya, dapat menciptakan pengusaha mikro baru karena pengelolaan sampah merupakan peluang lapangan pekerjaan," sebutnya.
 
Peserta pelatihan berjumlah 100 orang yang terdiri dari sekolah adiwiyata nasional dan provinsi serta pengelola bank sampah di Kota Padang. (humas padang)

google+

linkedin