BIJAK ONLINE (Padang)-Tak berjalannya mediasi yang baik dalam sengketa lahan di Tanah Sirah, Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji beberapa waktu lalu, berakibat kisruh. Sementara 21 KK eks penghuninya sampai saat ini belum memiliki tempat tinggal yang jelas.

''Ini menjadi pelajaran. Sebaiknya suatu kasus hukum terkait lahan harus ada mediasi yang baik sebelumnya, agar tak terjadi kasus seperti sekarang,'' kata Walikota Mahyeldi Ansharullah kepada wartawan saat menyerahkan bantuan bagi warga eks lahan eksekusi tersebut, Selasa (28/10).

Walikota Mahyeldi menyampaikan rasa prihatin terhadap warganya. Selain diminta bersabar, Pemko Padang juga berupaya mencarikan solusi bagi warga yang tergusur dari tempat tinggalnya itu.

''Kita akan mencari solusi bagi warga yang saat ini menumpang tinggal di rumah tetangga atau kerabat mereka. Jika mereka memiliki lahan yang lain untuk bisa ditempati, maka bisa dibantu melalui Baznas untuk pembangunan rumah mereka nantinya,'' sebut Mahyeldi.

Pada kesempatan ini, Walikota Mahyeldi menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang berupa peralatan memasak dan bahan - bahan makanan senilai Rp 21 juta. Masing - masing KK mendapatkan bantuan senilai Rp 1 juta.

Ketua Baznas Kota Padang Epi Santoso mengungkapkan, bantuan yang diberikan saat ini merupakan kebutuhan sehari - hari warga. ''Sedangkan untuk tempat tinggal, nanti dapat dibantu melalui Baznas jika memang ada lahan lain milik mereka yang bisa digunakan,''katanya.

Sejak eksekusi lahan seluas 7,8 hektar pada awal Oktober lalu, bantuan bagi warga yang 'tergusur' ini terus mengalir. Menurut Camat Kuranji, M. Frengki Willianto, selain bantuan dari pemerintah kecamatan Kuranji, beberapa pihak turut membantu seperti Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat berupa matras dan keperluan lainnya.

''Saat ini, kita akan coba data kembali. Bila ada keluarga yang memiliki rumah di tempat lain dalam kota Padang maka diupayakan pembangunannya,''pungkas Frengki. (humas pdg)

google+

linkedin