BIJAK ONLINE (Padang)-Pengurus WIlayah Serikat Tani Islam Indonesia (STII) Sumatera Barat yang dinahkodai, Drs H Syafrizal Ucok, sedang merancang dan mengkaji program sejuta pohon bambu untuk mengatasi erosi di sepanjang tikungan sungai dipinggi badan jalan, serta dipinggir bukit yang rawan longsor.

"Batang bambu termasuk tanaman yang efektif dan berguna untuk mengatasi erosi di sepanjang jalan yang keberadaannya ditikungan sungai dan perbukitan yang rawan longsor," kata Syafril Ucok Ketua Deparyteme Agro Industri Pangan PW STII Sumbar, ketika berbincang-bincang di Maskas Tabloid Bijak, Sabtu, 13 Februari 2016.

Menurut Syafril Ucok, bambu merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai tanaman perintis, bambu dapat dipergunakan sebagaimana tumbuhan berkayu lainnya. "Hanya saja, bambu memiliki sejumlah kelebihan, misalnya batangnya yang lentur cenderung tidak gampang patah, dinding kayu yang keras, serta pemanfaatannya yang berulang," kata putra Silugkang ini.

Kemudian, kata Syafril Ucok, tanaman bambu berkembang terus menerus dan mempuyai akar yang kuat dan bisa dipergunakan terus menerus, dalam jangka waktu lama, hingga puluhan bahkan ratusan tahun. "Jadi STII Sumbar mencoba merancang program budidaa bambu, selain untuk keperluan lain, juga untuk mengatasi erosi di sepanjang aliran sungai dan perbukitan yang rawan longsor dengan target dan sasaran mengurangi dampat erosi sungai dan musibah longsor," kata pengusaha Silungkang Sport ini. 

Kini, kata Syafril Ucok, pengurus STII Sumbar akan mengajak para pakar yang ahli tentang budidaya bambu. "Tujuannya agar, budidaya bambu dalam program sejuta bambu STII Sumbar bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah untuk mencegah longsor dan erosi," katanya. (PRB)

google+

linkedin