BAGI masyarakat yang ingin bergabung atau memperkuat Satpol PP  Padang, suka tidak suka, mau tidak mau haruslah punya modal Rp 600.000. Kenapa? Karena setiap pelamar yang ingin jadi anggota Satpol PP Padang diharuskan menyiapkan dana Rp 475.000 untuk biaya pemeriksaan kesehatan dan Rp 125.000 yang katanya test jasmani.

Konon kabarnya, seleksi kesehatan dan jasmani akan dilaksanakan, Rabu 24 Februari 2016 di Kawasan GOR H Agus Salim Padang. Sedangkan pendaftaran sudah dipatok sejak 15-18 Februari lalu.  

Bagi calon anggota Satpol PP Padang yang lolos ya bersyukurlah, karena dana Rp 600.000 ribu akan tak terasa berat, karena setiap bulannya akan menerima gaji sebagai tenaga honor. Sedangkan bagi yang gagal atau gugur, anggap sajalah dana Rp 600.000 sebagai cek kesehatan yang berguna juga untuk mengetahui berbagai penyakit dalam tubuh.

Untuk tahun 2016 ini, Satpol PP Padang akan menambah pasukannya sebanyak 50 orang dengan rincian, 35 orang untuk anggota pleton, 10 orang anggota perempuan dan 5 orang lagi untuk sopir mobil.

Sampai sekarang, jumlah anggota Satpol PP Padang baru sekitar 500 personil dan kalau ditambah 50 personil, baru berjumlah 550 orang. Idealnya, kata Komandan Satpol PP Padang, Firdaus Ilyas, anggotanya berjumlah 800 orang, karena Satpol PP Kota Padang, berstatus tipe A.

Menurut informasi, jumlah yang telah mendaftarkan diri sebagai calon anggota Satpol PP Padang, lebih kurang 500 orang. Kalau jumlah 500 dikalikan Rp 600 ribu = RP 300 juta dan lumayan besarnya, untuk dibagi-bagi sesama tukang seleksi dan yang lainnya.

Tanpa bermaksud mencurigai Komandan Satpol PP Padang, yang jelas sebagai komandan tentu sedikit banyaknya bakal keciprak juga rezeki tersebut. Dugaan tersebut, ya wajar-wajar saja. Masa iya orang "membantai", yang nama komendannya tak keciprak.

Jujur, saya ndak tahu percis pula apa yang menjadi landasan hukumnyabagi Komandan Satpol PP Padang, yang mengharuskan setiap pelamar diharuskan membayar Rp 475.000 untuk kesehatan Rp 125.000 untuk tes jasmani. Apa bedanya tes kesehatan dengan tes jasmani. Kenapa dananya tak di include saja.

Bagi masyarakat yang mampu, memang uang senilai Rp 600.000 itu tak pula terlalu dipermasalahkan. Bisa saja dana itu datangnya bantuan dari mamaknya, kakaknya atau pamannnya. Tapi bagi masyarakat tak mampu, angka sebesar Rp 600.000 sangat besar dan bisa untuk membeli beras dua karung ukuran 50 kg.

KINI,  bagi calon anggota Satpol PP Padang yang punya dunsanak pejabat atau pengusaha kaya, jelas akan muncul intervensi atau "titipan", sehingga si calon berhasil bergabung dengan pasukan pengaman Perda Kota Padang tersebut. 

Tapi  bagi calon anggota Satpol PP Padang, yang tak punya dunsanak yang dareh atau pejabat atau orang berpengaruh, ya tunggu sajalah nasib dan peruntungan dengan mempertaruhkan kepeng Rp 600.000. 

Kedepannya, kita berharap kepada Walikota Padang dan anggota dewan yang terhormat, untuk memikirkan dana seleksi yang bernilai Rp 600.000 ini dan meanggarkan di APBD Kota Padang, karena seleksi sangat bermanfaat kepada Pemko Padang, dalam merekrut putra-putri terbaik untuk bergabung dengan Satpol PP Padang, sebagai garda terdepan dalam menegakan Perda. Semoga. (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com).

google+

linkedin