SEBAGAI salah seorang wartawan senior di Ranah Minang, Sumatera Barat, cukup langka juga melihat kicauan John Edward  Rhony berciloteh  di dunia maya fecabook yang mencikaraui dunia olahraga, terutama masalah kebijakan kepangurusan KONI Sumbar yang dikomandoi pakar olahraga, DR Syahrial Bakhtiar.

Diakui, bahasa Lammaaah, bisa dikatakan sudah merupakan trade mark atau hak patennya, mantan Harian Haluan, John Edward Rhony  yang sudah malang melintang melakukan perjalanan jurnalistik keberbagai mancanegara, terutama Asia Tenggara

Untuk itu, sangat wajar jugalah, jika putra Kecamatan Kuranji ini menilai KONI Sumbar Lammaah. Alasanya, mungkin karena KONI Sumbar terkesan menunda-nunda penentuan jumlah atlet yang akan diboyong ke PON Jawa Barat, November 2016 mendatang. 

Bahkan, dalam kicauannya, John Edward Rhony meminta statemen yang sportif dan berani dari seorang petinggi KONI Sumbar. Hayo, bagaimana dengan pengurus KONI Sumbar lainnya dan juga pengurus cabor?

Kemudian, John Edward Rhony merasa yakin;"Pak Syahrial Bakhtiar pasti bisa 'tageh' mengambil keputusan yangg fair mah, soalnyo yangg dipertaruhkan adolah juo jabatan beliau sebagai ketua umum KONI...".

Kicauan berikutnya, John Edward Rhony, tampaknya sengaja memancing, Ketua KONI Sumbar untuk berkicau juga. "Ko iyo lah angek pembicaraan mah, pak Syahrial Bakhtiar dan perlu segera diambil sikap tegas. Kalau memang tidak pantas berlaga di event nasional karena kemampuan jauh dari peraih medali, ya coret saja, karena mereka diberangkatkan dengan uang negara. PON bukan ajang silaturahmi, tapi merupakan ajang adu prestasi!".

Rupanya, ciloteh John Edward Rhony di facebook, berhasil memancing Ketua KONI Sumbar, Dr Syahrial Bahktiar, ikut berkicau; " Sip Pak JER. Kawan2 Di Koni segera menetapkan atlet yg Akan Ikut PON. Memang tdk otomatis yg lolos PON bisa diberangkatkan, tergantung berbagai faktor, terutama kemungkinan Meraih medali atau prestasinya tdk terpaut terlalu Jauh dgn prestasi para pesaingnya. Tiga tahun yg lalu semua atlet sdh diberi kesempatan yg sama, saat ini kita dahulukan yg lebih pantas, biasanya atlet memahami."

Spontas jawaban Ketua KONI Sumbar, DR Syahrial Bakhtiar  tersebut, disahuti langsung oleh John Edward Rhony;"Mantap pak Syahrial, pernyataan itu bana nan ditunggu rakyat Sumbar. Kito tunggu aplikasinyo...".

Jika diamati dari kicauan dan ciloteh John Edwar Rhony dengan Ketua KONI Sumbar, DR  Syahrial Bakhtiar,  rasanya sangat menarik juga untuk  dibahas dan dikapas. Kenapa? Karena sebagai salah seorang wartawan senior, yang sekarang menjadi redaktur pelaksana di Harian Metro Andalas, John Edward Rhony tampaknya setuju dengan pengurangan atlet yang akan memperkuat kontingen Sumatera Barat di ajang olahraga bergensi tanah air ini.

Kicauan John Edward Rhony tampaknya, agak seirama dengan komentar Waketum 1 KONI Sumbar, Syaiful SH Mhum, yang sebelumnya   berkomentar sebagaimana yang dilansir Tabloid Bijak.Com, Jumat, 26 Februari 2016. (Baca juga Syaiful SH Mhum: Jujur, Pengurangan Atlet PON Sumbar Sangat Dilema Sekali).

Kini, kalau menurut saya, KONI Sumbar hanya dua pilihan untuk memberangkatkan jumlah kontingen ke PON Jawa Barat. Pilihan pertama, hanya memberangkatkan sekitar 135 atlet yang berhasil memperoleh medali di kejurnas, pra-PON dan Porwil. 

Pilihan kedua, membawa semua atlet yang lolos PON yang berjumlah 407 atlet, yang lolos memperoleh medali, peringkat dan kouta. Konsekwensinya dana harus dimintakan lagi ke Gubernur Sumatera Barat dan kepada anggota dewan yang terhormat. 

Khusus untuk minta tambahan dana, rasanya cukup sulit, karena Sekda Provinsi Sumatera Barat, Ali Asmar pernah menegaskan, dana hanya tersedia Rp 30 miliar include. Jelas dana tersebut itdak mencukupi membiaya jumlah kontingen, yang ditambah pula dengan, pelatih, pengurus KONI Sumbar, pejabat, anggota dewan yang terhormat, wartawan olahraga. 

Kemudian dengan jumlah 407 atlet yang lolos itu, jumlah medali yang dipatok berapa dan kemungkin berhasilnya perlu dibicarakan secara realistis dan tidak main takok-takok uwok saja dengan tujuan berangkat ke PON untuk jalan dan berfoto ria.

KINI, mumpung rencana pencoretan atlet yang akan dibawa ke PON Jawa Barat tersebut sudah menjadi kosumsi publik, mau tak mau, KONI Sumbar harus bersikap tegas dan tidak mebulur-ulur waktu dan harus diumumkan awal Maret 2016 ini, kalau tak ingin dikatakan John Edward Rhony Lammahh. (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com)

google+

linkedin