KOMENTAR Waketum 1 KONI Sumbar, Syaiful SH Mhum menarik juga untuk dikaji dan dianalisa. Kenapa? Karena sebagai salah seorang pengurus dijajaran elite KONI Sumbar, ternyata Syaiful SH Mhum punya pemikiran yang oke juga untuk menetralisis kondisi KONI Sumbar yang berada pada posisi bak memakan buah simalakama, dalam persoalanan pencoretan atau mengurangi atlet yang akan dibawa ke PON Jawa Barat, 2016.  (Baca juga berita yang berjudul Syaiful SH Mhum: Jujur, Pengurangan Atlet PON Sumbar Sangat Dilema Sekali).

Sebenarnya, persoalan pengurangan atlet ini tak perlu berumit-rumit, jika KONI Sumbar membuat regulasi atau persyaratan tegas dan jelas, sebelum atlet berlaga di pra-PON atau Porwil, sebagai ajang untuk memperoleh tiket PON Jawa Barat. Maksudnya, KONI Sumbar, di bulan Maret atau April 2015 lalu membuat aturan tegas tentang keberangkatan atlet ke PON Jawa Barat dengan persyaratan memperoleh medali. Titik.

Tapi entah kenapa, KONI Sumbar sampai alfa alias lupa membuat ketegasan tersebut. Dampaknya, tentu setiap atlet yang dinyatakan lolos PON dengan kuota dan peringkat, menuntut untuk diberangkatkan ke PON, karena mereka telah berjuang matian-matian untuk bisa berlaga atau berkompetisi di ajang pekan olahaga bergensi di tanah air ini.

Kini, nasi sudah menjadi bubur. Alasan KONI Sumbar memangkas atlet, lebih kepada masalah dana yang hanya dianggarkan di APBD Sumbar Rp 30 miliar include dan rasanya sangat tak masuk akal juga memberangkatkan semua atlet yang lolos PON yang lebih kurang 400 orang, plus pengurus, anggota dewan, pejabat dan wartawan olahraga, serta panitia pengembira.

Lantas kini timbul pertanyaan, kenapa rencana pencoretan atlet PON Jabar ini, tak kunjung juga diumumkan. Padahal wacananya sudah sebulan yang lalu "Ditiup" KONI Sumbar. Ada apa dan kenapa?. Dampaknya, jelas membuat atlet yang lolos PON Jabar, berdasarkan kuota dan peringkat, sangat terganggu konsentrasinya dalam berlatih.

Kini, suka tak suka, mau tak mau, jumlat atlet yang dibawa ke PON Jawa Barat untuk berjuang di ajang bergensi tanah air tersebut, harus diumumkan segera dan jangan ditunda-tunda, apalagi komentar Waketum 1 KONI Sumbar, Syaiful SH Mhum, sudah bisa dikatakan sinyal, bakal terjadi pencoretan atlet. Kata tegasnya, atlet yang akan dibawa ke PON Jabar, hanya yang memperoleh medali saja, yang jumlahnya hanya 135 atlet.

Kemudian, jika pengurus cabor ngotot atau mempermasalahan pengurangan atlet yang akan diberangkatkan ke PON Jabar ini, jawabannya gampang atau mudah saja. Maksudnya, pengurus cabor harus menanggung biaya atletnya  yang lolos PON Jabar 2016, karena kouta dan peringkat. Jika cabor mau seperti itu, maka klop lah persoalannya. 

Kenapa dibebankan kepada  pengurus cabang olahraga? Karena sebagai bukti tanggungjawab cabor kepada atlet yang dibinanya. Apa mungkin? Ya mungkin saja, karena kesedian jadi pengurus cabor, juga harus bertanggungjawab dengan dana pembinaan dan jangan hanya pandainya berladang dipunggung atletnya. (Penulis wartawan tabloid bijak dan padangpos.com) 

google+

linkedin