BIJAK ONLINE (Jakarta)-Tampaknya, masyarakat Aceh yang berdomisili di Jakarta Ibukota Negara Indonesia, telah  menggagas suatu trobosan baru untuk menyatukan visi dan misi dengan membentuk organisasi kemasyarakatan yang diberi nama Garda Teuku Umar, salah seorang pahlawan nasional yang tak mau patuh dan tunduh kepada bangsa penjajah Belanda.

"Garda Teuku Umar, merupakan suatu wadah dimana masyarakat Aceh akan berkumpul dan bergerak sebagai ajang  silahturrami untuk membangun negeri leluhurnya Aceh yang lebih bermaartabat," kata Zulfikar Zakaria yang biasa disapa Bang Jol, dalam suatu  pertemuan yang dihadiri beberapa tokoh Aceh di Bekasi, Jumat,  28 Februari 2016.


Menurut Zulfikar Zakarian, terobosan baru ini  nantinya akan dideklarasikan dengan nama  GARDA TEUKU UMAR. "Pemilihan nama Teuku Umar, disengaja karena  Teuku Umar, termasuk salah seorang putra Aceh yang sangat berpengaruh, dalam masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia," katanya.

Kemudian kata Zulfikar Zakarian,  nama Teuku Umar sangat cocok dan pantas dipakai untuk sebuah pergerakan sosial untuk ajang silaturrahmi sebagai sesama anak negeri dari Aceh. "Sosok Teuku Umar Johan Pahlawan bersama Istri tercinta Cut Nyak Dien 1873–1901 M,  dalam perjuangan untuk mengusir penjajah Belanda dengan segala cara, dan rela mengorbankan harta benda bahkan nyawa demi untuk terwujudnya nusantara yang merdeka yang bernama Republik Indonesia," kata Bang Jol lagi.

Jika GARDA TEUKU UMAR sudah dideklarasikan, kata Zulfikar Zakaria, diharapkan semua masyarakat Aceh bisa bergabung dan berkontribusi untuk sama-sama membangun Aceh lebih baik kedepannya. "Mari kita bersatu membangun Aceh, baik yang berdomisili di Aceh, maupun dimana saja di nusantara ini," ujar Bang Jol. 

Turut hadir dalam pertemuan pembentukan Garda Teuku Umar, aktifis Pelajar Islam Indonesia Boihaqqi Muchdijah, yang langsung  mengpresiasikan dan mendukung langkah pembnetukan Garda Teuku Umar.

Menurut Boihaqqi, dengan terbentuknya Garda Teuku Umar, bisa menjadi suatu wadah bagi masyarakat Aceh yang berdomisili di Jakarta. "Kenapa? Karena keberadaan Garda Teuku Umar, jelas sangat bermanfaat untuk membantu masyarakat Aceh di ibu kota dalam membangun komunikasi dan tukar informasi, serta memberikan  nilai positif untuk pengembangan Aceh lebih baik kedepan," kata aktifis ini. (relis)

google+

linkedin