Tampak jenazah Mitra Ulva Wijaya sedang dihantar oleh rekan-rekannya menuju tempat peristirahatan terakhir

BIJAK ONLINE (SOLOK)-Satpol PP Kabupaten Solok berduka, karena anggotanya Mitra Ulva WIjaya meninggal dunia akibat kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Lintas Sumatera, KM 17 Nagari Koto Gadang Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, sekitar jam 7.00 WIB, Rabu pagi (10/2). 

Sebuah truk Fuso pengangkut semen dengan Nomor Polisi BA 9291 FA yang datang dari arah kota Padang yang dikemudikan oleh Emril (58) warga Bukittinggi, menghantam dua sepeda motor Yamaha Vega BA 6875 RW  yang dikendarai oleh Yan Edwar (46), seorang PNS warga kecamatan Kubung Kabupaten Solok, hingga menyebabkan korban luka-luka. 

Selain itu, truk fuso tua ini juga menabrak Sepeda Motor Jenis Yamaha Mio BA 2276 yang dikendarai oleh Mitra Ulva Wijaya (28), warga nagari Salayo, kecamatan Kubung, yang sehari-hari merupakan pegawai Honorer di kantor Satpol PP Kabupaten Solok. Mitra Wijaya langsung meninggal di TKP, akibab ditabrak dan diseret oleh truk fuso yang diduga putus rem tersebut. 

Jenazah Mitra Ulva Wijaya langsung dimakamkan di TPU Keluarga di nagari Salayo. Tampak ratusan pelayat dan para PNS di lingkungan Pemkab Solok dan masyarakat sekitar menghantar jenazah Mitra Ulva Wijaya ke tempat peristirahatan terakhir. Sementara isterinya Ulva Wijaya yang sedang hamil anak pertama 8 bulan, yang merupakan warga Sungai Janiah, tampak tidak kuasa menahan duka. “Mitra Ulva bermaksud mau pergi kerja, tapi tuhan berkehendak lain,” tutur salah seorang kerabat dekatnya.

Menurut saksi mata di lapangan, Ibat (33), kendaraan truk fuso melaju dari arah Sarimanggis menuju kota Solok dalam kecepatan tinggi. “Sebelum menabrak dua buah motor itu, truk fuso juga hampir menabrak anggota polisi yang sedang mengatur lalulintas di depan SD Negeri 06 dan 19. Untung saja anggota polisi itu lompat, sehingga terhindar dari maut,” tutur Ibat. 

Selain menabrak dua sepeda motor, kendaraan mauttersebut juga menabrak dua rumah warga dan satu ruko yang berada persis di pinggir jalan Lintas Sumatera tersebut, seperti rumah Siat (42), hingga mengakibabkan rumah toko permanen tersebut hancur. Sementara kendaraan fuso langsung terbalik dan menumpahkan ratusan zak semen yang dibawanya. 

Walinagari Koto Gadang Guguk, Adri yang berada di TKP, berharap agar polisi membuat perjanjian yang jelas dengan pemilik truk untuk mengganti rugi rumah warga yang hancur. Bahkan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Akibab kecelakaan tersebut, jalan Lintas Sumatera Solok Padang sempat macet pada dari dua arah sekitar satu jam, karena masyarakat setempat berbondong-bondong menyaksikan peristiwa tersebut. Petugas Lalulintas Polres Arosuka tampak berusaha mengatur lalulintas dan menganggkat kendaraan maut tersebut.

 “Ganti rugi rumah warga yang dihantam truk tanki pada awal Januari 2016 lalu saja belum tuntas dan masyarakat bingung mau mengadu kemana. Jadi kita harapkan pemilik kendaraan bertanggungjawab atas kerusakan rumah warga,” tutur Adri, sambil menyebutkan bahwa sekitar 100 meter dari TKP, satu bulan lalu juga terjadi tabrakan maut yang juga merusak dua buah rumah warga setempat.

Kapolres Arosuka Kabupaten Solok, AKBP Reh Ngenana melalui Kasat Lantas Polres Arosuka, AKP Anggara Rustamyono, SIK, menyebutkan bahwa dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh rem blong. “Kita sudah melakukan olah TKP dan menahan sopir truk Fuso untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh rem blong,” tutur AKP Anggra Rustamyono. Hingga Rabu sore, masyarakat setempat tampak bergoro membersihkan puing-puing rumah warga yang dihantam truk fuso tersebut (wandy)

google+

linkedin